-->

Membayar Upah Sebelum Keringat Kering

Kamu harus tahu kalau Membayar Upah Sebelum Keingat Kering adalah bagian dari ajaran Islam. Kalau kamu merasa masih mengakui dan menerima (qabul dan iddi'an) Islam sebagai agamamu maka kamu mesti mengerjakannya.

Meskipun ada pengecualian dalam kasus-kasus tertentu. Misalnya dalam akad jual beli pada pembelian nasi goreng. Tapi ini sifatnya jual beli salam yang sejak awal sudah ditentukan harganya dan barangnya.

Baca juga:
Cahaya Islam Penawar Hati

Soal ini berbeda. Bagi anda yang menyusuh orang untuk bekerja pada anda maka jangan samoai anda menunggak. Berani mempekerjakan orang tapi modal telunjuk saja. Ini bukanlah zaman penjajahan bukan pula zaman perang.

Saya mendengar ada ribuan orang yang upanya belum dibayarkan padahal sudah beberapa tahun lamanya. Ironisnya yang melakukan ini semua adalah pemerintah. Aneh sekali di zaman modern ini bisa terjadi.

Di mana-mana sudah dilakukan yang namanya goog planning dan good good yang lainnya. Kalau semua dituntut harus bekerja dengan cepat mengapa upah mereka ini belum bisa dibayarkan. Apa yang menjadi kendala.

Apakah tidak ada di antara kalian rajulin rasyiid yang bisa memecahkan masalah sepele ini. Kalau upah yang harus dibayarkan jumlahnya trilyun lalu apa nilai di anatara ribuan trilyunan itu. Bukankah itu juga uang rakyat?

Ketahuilah, gara-gara ini banyak hati menjadi busuk, banyak pikiran yang terbelah, banyak harapan yang sirna, banyak rencana yang kandas, banyak semangat menjadi pudar, banyak cinta menjadi benci, banyak kecurigaan dan ketida percayaan.

Apalagi bila ujung-ujungnya diakitakan dengan permasalahan politik basi. Seolah-olah yang berbicara tentang ini menjadi penenag. Sedikit kabar gembira yang disampaikan seperti kemenangan besar dan diklaim hasil usaha saya.

Manusia Indonesia tidak bodoh dan anda bisa berada di sana karena ada yang disini yang hanya bsa mengelus dada dada dan menahan kemarahan. Sangat disayangkan bila ini terjadi pada institusi yang dilabeli sebagai pengurus kebajikan dan orang-orang baik dan bijak.

Perbandingannya, ternyata Mang Entun, petani yang tidak mengerti sekolah saja tahu bagaimana gelisahnya orang yang upahnya belum dibayar. Lantas bagaimana dengan mereka yang upahnya belum dibayar setelah tahunan. Utang apakah ini? Untungnya mereka tidak memungut riba sepersen pun. Kalau tidak anda akan sangat bangkrut dan berpotensi untuk tidak mendapat tempat di hati.
LihatTutupKomentar