Sebagai seorang blogger saya terpanggil untuk membagikan pengalaman pribadi yang positif kepada orang lain. Harapannya ada manfaat yang bisa sampai kepada mereka dari tulisan sederhana yang ada dalam blog ini.
Suasana hati saya saat ini sedang gandrung dengan yang namanya shalat sunah. Orang sering menyebutnya macam-macam. Mengapa demikian yang terjadi pada saya. Saya mau cerita saja secara langsung kepada anda dalam bait-bait di tulisan ini.
Saat tulisan ini berupaya saya luncurkan, saya dalam keadaan sakit parah. Ada gangguan pada pinggang dan kaki saya yang membuat saya tidak leluasa bergerak. Saya masih harus bersyukur gangguan tidak menyerang pikiran saya hingga masih bisa berpikir dengan baik.
Beberapa har belakangan saya sangat concern dengan amalan shalat sunah yang tadi saya sebutkan. Setelah saya pikir-pikir ternyata saya sangat membutuhkannya. Alasannya adalah karena saya menemukan adanya manfaat besar yang saya rasakan dengan mengerjakannya.
Minimal ada dua hal utama yang membuat saya merasa tidak ingin melepaskannya dan bertekad untuk memperbanyak kwantitasnya dan meningkatkan kwalitasnya. Alasan pertama saya mersa hati dan perasaan saya menjadi terkondisi, pikiran dingin, hati tenang.
Selanjutnya yang kedua, semenjak saya intensif mengerjakan sholat-sholat sunah itu saya merasa ada perubahan yang signifikan yang terjadi pada kesehatan saya. Rasa sakit berkurang bahkan sewaktu-waktu hilang sama sekali, tidak sakit sama sekali.
Maka dengan alasan ini saya berani menyimpulkan bahwa saya harus lebih giat lagi dalam melaksanakan amalan-amalan ini. Memang amalan sunah ini tidak mungkin dilakukan Rasulullah saw kalau tidak ada khasiat dan manfaat serta keutamaan di dalamnya.
Memang di anatara pelaksanaan shalat malam itu bertingkattingkat kesulitannya. Shalat malam yang dilakukan setelah anda tidur sebelumnya lebih berat dilakukan. Jelas sekali alasannya, karena saat anda tidur tubuh dalam keadaan istirahat. Bila bangun untuk shalat itu akan terasa sangat berat.
Menurut saya, setidaknya itu yang saya alamai sebagai beginer dalam hal melaksanakan sholat malam, dalam Tahajud ini banyak rahasia yang bisa diungkap. Bagi saya yang sedang sakit malah Tahajud ini adalah obat yang mujarab.
Karena saya berpikir demikian maka saya merasa harus mewajibkan diri saya sendiri untuk mempelajarinya. Saya baca buku-buku tentang Tahajud ini. Salah satu buku yang saya baca adalah bukunya Ustadz DR Aam Amiruddin, M.Si. dengan judul buku Melangkah ke Surga dengan Shalat Sunah Sesuai dengan Sunah Rasulullah Saw..
Saya merasa beruntung sekali beberapa tahun yang lalu saat belajar di Pondok Pesantren Nurul Amanah dan UIN Bandung sempat membeli sejumlah kitab dan buku tentang pelaksanaan Sholat Tahajud yang bisa saya buka-buka kmbali.
Saya sendiri pernah membaca sebuah tulisan dari Prof. Quraish Shihab bahwa pemahaman terhadap satu ayat Al-Qur'an akan berbeda-beda dan bisa memuaskan banyak kalangan. Beliau membahas ini dalam kaitannya dengan sikap beragama orang perorang yang bisa seperti hamba sahaya, pedagang, atau yang lainnya. Yang jelas harap, takut, dan cinta kata Ibnu Taimiyah tidak boleh dipisah-pisahkan dalam alaman agama.
Maka dengan demikian menyukai suatu amalan dengan maksud meraih pahala tidaklah mengapa. Setidaknya demikianlah yang saya pahami dari pernyataan Syaikh Dr Yusuf Al-Qaradhawi saat menjawab permasalahan ini.
Pahala yang dijelaskan Allah untuk orang-orang yang beribadah kepadanya
adalah ketetapanNya. Mengejar pahala adalah bagian dari iman kepada Allah yang selalu menepati janji dan jaminannya tidak akan ia lalaikan. Begitu pula soal ancaman. Maka tidak mengapa bila anda memotivasi diri untuk beramal dengan mengetahui sejumlah keutamaan-keutamaanya.
Sebagaimana dijelaskan Ustadz Dr. Aam Amiruddin, M.Si, bahwa dalam Al-Qur'an banyak sekali ayat yang menjelaskan tentang pahala yang akan diperoleh seseorang yang rajin melaksanakan Sholat Tahajud.
QS. Adz-Dzariyat ayat 15-17
Al-Isra ayat 79
Al-Muzammil ayat 1-4
Az-Zumar ayat 9
Artinya:
Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (H.R Muslim)
Dalam hadits di atas, sebagaimana dijelaskan penulis buku, ada keistimewaan dalam shalat Tahajud ini. Hukum dari shalat ini adalah sunnah mu-akkad yang merupakan shalat yang paling utama setelah shalat wajib.
Baca juga:
Novotel Lombok Resort & Villas Menawarkan Akomodasi Syariah
Suasana hati saya saat ini sedang gandrung dengan yang namanya shalat sunah. Orang sering menyebutnya macam-macam. Mengapa demikian yang terjadi pada saya. Saya mau cerita saja secara langsung kepada anda dalam bait-bait di tulisan ini.
![]() |
Sarip Hidayat Belajar Tahajud |
Beberapa har belakangan saya sangat concern dengan amalan shalat sunah yang tadi saya sebutkan. Setelah saya pikir-pikir ternyata saya sangat membutuhkannya. Alasannya adalah karena saya menemukan adanya manfaat besar yang saya rasakan dengan mengerjakannya.
Minimal ada dua hal utama yang membuat saya merasa tidak ingin melepaskannya dan bertekad untuk memperbanyak kwantitasnya dan meningkatkan kwalitasnya. Alasan pertama saya mersa hati dan perasaan saya menjadi terkondisi, pikiran dingin, hati tenang.
Selanjutnya yang kedua, semenjak saya intensif mengerjakan sholat-sholat sunah itu saya merasa ada perubahan yang signifikan yang terjadi pada kesehatan saya. Rasa sakit berkurang bahkan sewaktu-waktu hilang sama sekali, tidak sakit sama sekali.
Maka dengan alasan ini saya berani menyimpulkan bahwa saya harus lebih giat lagi dalam melaksanakan amalan-amalan ini. Memang amalan sunah ini tidak mungkin dilakukan Rasulullah saw kalau tidak ada khasiat dan manfaat serta keutamaan di dalamnya.
Sholat Tahajud
Dalam kesempatan ini saya ingin lebih khusus menekankan catatan saya pada sholat tahajud. Ini sholat yang dilakukan malam hari setelah tidur. Memang berbeda bila anda shalat malam tanpa tidur dulu dengan shalat malam yang sebelumnya anda tidur terlebih dahulu.Memang di anatara pelaksanaan shalat malam itu bertingkattingkat kesulitannya. Shalat malam yang dilakukan setelah anda tidur sebelumnya lebih berat dilakukan. Jelas sekali alasannya, karena saat anda tidur tubuh dalam keadaan istirahat. Bila bangun untuk shalat itu akan terasa sangat berat.
Menurut saya, setidaknya itu yang saya alamai sebagai beginer dalam hal melaksanakan sholat malam, dalam Tahajud ini banyak rahasia yang bisa diungkap. Bagi saya yang sedang sakit malah Tahajud ini adalah obat yang mujarab.
Saya merasa beruntung sekali beberapa tahun yang lalu saat belajar di Pondok Pesantren Nurul Amanah dan UIN Bandung sempat membeli sejumlah kitab dan buku tentang pelaksanaan Sholat Tahajud yang bisa saya buka-buka kmbali.
Dalil Keutamaan Sholat Tahajud
Sholat Tahajud ini memiliki banyak sekali keutamaan. Dalam istilah Pak Hernowo dalam sejumlah buku Quantum Seriesnya, sebelum mengerjakan sesuatu anda mesti mengetahui dulu keuntungan-keuntungan yang akan anda dapatkan bila mengerjakan sesuatu, dalam hal ini Sholat Tahajud.Saya sendiri pernah membaca sebuah tulisan dari Prof. Quraish Shihab bahwa pemahaman terhadap satu ayat Al-Qur'an akan berbeda-beda dan bisa memuaskan banyak kalangan. Beliau membahas ini dalam kaitannya dengan sikap beragama orang perorang yang bisa seperti hamba sahaya, pedagang, atau yang lainnya. Yang jelas harap, takut, dan cinta kata Ibnu Taimiyah tidak boleh dipisah-pisahkan dalam alaman agama.
Maka dengan demikian menyukai suatu amalan dengan maksud meraih pahala tidaklah mengapa. Setidaknya demikianlah yang saya pahami dari pernyataan Syaikh Dr Yusuf Al-Qaradhawi saat menjawab permasalahan ini.
Pahala yang dijelaskan Allah untuk orang-orang yang beribadah kepadanya
adalah ketetapanNya. Mengejar pahala adalah bagian dari iman kepada Allah yang selalu menepati janji dan jaminannya tidak akan ia lalaikan. Begitu pula soal ancaman. Maka tidak mengapa bila anda memotivasi diri untuk beramal dengan mengetahui sejumlah keutamaan-keutamaanya.
Sebagaimana dijelaskan Ustadz Dr. Aam Amiruddin, M.Si, bahwa dalam Al-Qur'an banyak sekali ayat yang menjelaskan tentang pahala yang akan diperoleh seseorang yang rajin melaksanakan Sholat Tahajud.
Dalil-Dalil dari Al-Qur'an
Beliau mencantumkan beberapa ayat dari Al-Qur'an yang akan saya cantumkan kembali di bawah ini:QS. Adz-Dzariyat ayat 15-17
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚإِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17)
Al-Isra ayat 79
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا (79)
Al-Muzammil ayat 1-4
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا (2) نِّصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا (4)
Az-Zumar ayat 9
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗقُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗإِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ (9)
Dalil-Dalil dari Al-Hadits
Selain dalil-dalil dari Al-Qur'an berkenaan dengan pahala sholat Tahajud ini terdapat banyak sekali dijelaskan dalam sunah Rasulullah saw.. Dalam buku Ustadz Dr. Aam Amiruddin, M.Si dicantumkan dua buah hadits berikut ini:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya:
Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (H.R Muslim)
Dalam hadits di atas, sebagaimana dijelaskan penulis buku, ada keistimewaan dalam shalat Tahajud ini. Hukum dari shalat ini adalah sunnah mu-akkad yang merupakan shalat yang paling utama setelah shalat wajib.
Baca juga:
Novotel Lombok Resort & Villas Menawarkan Akomodasi Syariah