Tuesday, February 12, 2019
Apakah anda pernah mengajari seseorang? Tidak, bukan berarti anda menjadi guru, atau berprofesi sebagai pengajar. Sederhana saja apakah anda pernah memberikan pemahaman kepada adik atau teman anda misalnya tetntang sesuatu?
Penulis sendiri lama sekali menjadi pengajar. Ada satu hal yang bisa penulis tulis dalam catatan ini. Bahwa seorang pengajar akan sangat bersemangat dan antusias bila melihat anak didiknya bersemangat belajar, terlihat matanya berbinar, keringat mengucur dari ujung dahi, dan ia terlihat bolak-balik membaca.
Baca juga:
Your Lucky Moment
Kala itu sang pengajar mengetahui bahwa sanga ank didik belum paham apa yang dibacanya. Namun semangatnya itu yang membuat sanga pengajar menghampiri lantas ia bertanya. Setelah itu ia membantu dan memberikan pemahaman. Kalaupun tidak juga paham ia akan memberikan nilai tinggi atas usaha yang dilakukan muridnya.
Begitulah sahabat sekalian. Saya ini merasa sangat heran dengan kata-kata banyak orang yang isinya kontradiktif, kontraproduktif, sinis, apriori, tidak sensitif, dan satu lagi membuat orang pesimis. Apakah ada contohnya?
Saya sering mendapati ada orang mengatakan "Untuk apa membaca Al-Qur'an kalau tidak paham artinya!?" Perkataan ini tidak pantas diucapkan dihadapan orang-orang yang sedanga belajar Al-Qur'an dalam keadaan yang merasa kesulitan mempelajarinya. Karena akan membuat mereka patah hati.
Mungkin saja maksudnya agar semua orang tidak berhenti pada kemahiran membaca namun berlanjut memahami dan mengamalkan. Namun bila anadanya berbeda, misalnya sinis, maka itu sama sekali bukan perkataan yang baik.
Ucapan seperti itu memang pantas ada di forum-forum lanjutan. Misalnya dalam forum yang memberikan arahan kepada orang-orang yang sudah pandai membaca Al-Qur'an agar meningkatkan keterampilan memahami dan mengamalkan.
Jadi baca Al-Qur'an meskipun anda belum paham artinya. Semoga dengan demiakan Allah akan mendekati anda, memberi solusi, membuat anda bisa cepat menguasai bacaan Al-Qur'an, membimbing dan mengarahkan, dan memberi nilai yang bagus untuk anda.
Penulis sendiri lama sekali menjadi pengajar. Ada satu hal yang bisa penulis tulis dalam catatan ini. Bahwa seorang pengajar akan sangat bersemangat dan antusias bila melihat anak didiknya bersemangat belajar, terlihat matanya berbinar, keringat mengucur dari ujung dahi, dan ia terlihat bolak-balik membaca.
Baca juga:
Your Lucky Moment
 |
| Sarip Hidayat |
Begitulah sahabat sekalian. Saya ini merasa sangat heran dengan kata-kata banyak orang yang isinya kontradiktif, kontraproduktif, sinis, apriori, tidak sensitif, dan satu lagi membuat orang pesimis. Apakah ada contohnya?
Saya sering mendapati ada orang mengatakan "Untuk apa membaca Al-Qur'an kalau tidak paham artinya!?" Perkataan ini tidak pantas diucapkan dihadapan orang-orang yang sedanga belajar Al-Qur'an dalam keadaan yang merasa kesulitan mempelajarinya. Karena akan membuat mereka patah hati.
Mungkin saja maksudnya agar semua orang tidak berhenti pada kemahiran membaca namun berlanjut memahami dan mengamalkan. Namun bila anadanya berbeda, misalnya sinis, maka itu sama sekali bukan perkataan yang baik.
Ucapan seperti itu memang pantas ada di forum-forum lanjutan. Misalnya dalam forum yang memberikan arahan kepada orang-orang yang sudah pandai membaca Al-Qur'an agar meningkatkan keterampilan memahami dan mengamalkan.
Jadi baca Al-Qur'an meskipun anda belum paham artinya. Semoga dengan demiakan Allah akan mendekati anda, memberi solusi, membuat anda bisa cepat menguasai bacaan Al-Qur'an, membimbing dan mengarahkan, dan memberi nilai yang bagus untuk anda.