Penulis paling suka bila memotong rambut di barber shop asli Garut. Mengapa? Selain potongannya rapi, tarikannya lembut, banyolannya yang khas, dan satu lagi yang membuat ketagihan adalah pijatan di kepala yang menjalar ke pundak hingga punggung.
Makanya bila penulis sedang mumet, kepala pusing, sedang flu atau badan terasa lesu, bila waktunya tepat dengan waktu potong rambut maka biasanya penulis langsung mampir di barber shop garut.
Baca juga:
Inilah Orang Ikhlas Itu
Yang paling mengasyikkan dan paling dirindukan adalah bila sedang dalam perjalanan jauh misal Cianjur - Bandung. Tentu badan sangat kelelahan. Penulis akan sengaja mampir di Barber Shop untuk menikmati sentuhan lembut di kepala dan pijatan si akang tukang pangkas rambut.
Tidak jarang sambil berbincang kecil saat dipotong rambut penulis malah ketiduran. Mungkin itu pertanda bahwa penulis begitu menikmati sentuhan di kepala hingga membuat nyaman dan akhirnya terlelap.
Pokoknya penulis tidak tahu bagaimana reaksi si akang pemangkas rambut saat mengetahui penulis ketiduran. Yang jelas ia akan kesulitan karena tidak bisa mengerjakan pemangkasan rambut dengan posisi kepala ke belakang atau ke depan atau bahkan miring ke kanan atau ke kiri.
Seusai dipangkas maka si akang akan memberikan pijatan khas barber shop Garut. Mulai dari kening yang disentuh kemudian melintir ke kepala bagian belakang. Bagian tengah tidak luput dari pijatannya yang membuat bergidik bulu kuduk saking nikmatnya.
Pijatan terus menjalar ke bagian pundak yang akan membuat mumet di kepa terasa plong. Apalagi bila telah sampai bagian punggung. Pegal-pegal dan rasa lelah seketika perlahan sirna berganti denga kesegaran.
Penulis malah suka pesan agar pijatannya agak lama dari biasa. Dan nanti penulis akan memberikan ongkos lebih sebagai tanda terima kasih. Dengan pelayanan yang membuat penulis keenakan tentu saja uang hanya Rp 5.000 mengapa saya untuk diberikan.