-->

5 Kelompok Manusia yang Beruntung

Anda ingin beruntung? Sebaiknya anda terus membaca ulasan ini. Karena kali ini Sarip Hidayat akan merangkum sejumlah jurus jitu untuk meningkatkan kwalitas hidup anda.

Dalam beberapa kesempatan anda bisa membacanya dengan sekaligus atau dengan cara mencicil. Tidak perlu ragu untuk membacanya sekaligus.

Baca juga:
Rahasia Doa Sapu Jagad untuk Kebaikan Hidup

  • Beruntung orang yang sibuk dengan aibnya sendiri.
Kelompok pertama ini telah diramalkan akan menjadi orang yang sukses dalam hidupnya. Ia tidak direpotkan dengan menguliti aib sesamanya. Ia berpandangan bahwa mencari-cari kesalahan orang hanyalah perbuatan yang tidak berguna dan membuang-buang waktu dan energi saja.

Ungkapan ini ada dalam sebuah keterangan berikut ini:


طُوبى لمنْ شَغَلَهُ عَيبُه عن عُيُوبِ النّاسِ

  • Beruntung orang yang melihat Nabi lalu beriman kepada ajaran yang dibawanya.
Bagian kedua ini tidak bisa didapatkan oleh orang di zaman sekarang. Karena Nabi telah wafat dan kita tidak hidup sezaman dengannya. Ini adalah ungkapan Rasulullah saw dalam sabdanya:

طُوبَى لِمَنْ رَآنِي وَآمَنَ بِي

Namun anda tidak perlu bersedih karena ungkapan Nabi ini tidak berakhir sampai di sini. Ada lanjuannya dari rasulullah saw berikut ini:

ثُمَّ طُوبَى ، ثُمَّ طُوبَى ، ثُمَّ طُوبَى لِمَنْ آمَنَ بِي وَلَمْ يَرَنِي

"Kemudian beruntung, Kemudian, beruntung, Kemudian, beruntung orang yang beriman kepadaku meskipun tidak melihatku."
  • Beruntung orang-orang yang dianggap asing karena memegang teguh agama.
Orang orang yang memegang teguh agama dinilai asing oleh masyarakat yang mulai menjauh dari ajaran-ajaran agama. Di tengah-tengah gemerlap dunia yang materialisme manusia mulai menyingkirkan peran tuhan yang sebenarnya lalu menggantikan dirinya pada posisinya.

Sesungguhnya ini adalah Sabda dari Rasulullah saw:

فَطُوبَى للغُرَبَاءِ
  • Beruntung orang yang banyak beristighfar.
Satu lagi yang dinyatakan beruntung adalah orang-orang yang sadar dan insaf atas dosa dan kesalahannya. Orang-orang ini begitu cepat bertaubat dengan rasa penyesalan dan tekad kuat untuk tidak mengulang kembali dosa-dosanya.

Lantunan istighfar selalu terdengan dari lisan. Sementara hatinya semakin kuat usahanya untuk selalu dekat dan berupaya menyebut-nyebut nama Allah dan memohon ampunannya.

Ini adalah ungkapan yang indah. Aslinya dalam Bahasa Arab sebagai berikut:

طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا
  • Beruntung Orang yang dipimpun akalnya.
Tentu saja orang yang akalnya memimpin dan hawa nafsunya bisa diarahkan akan beruntung. Manusia memang jangan terlalu perasa dan semua harus dipertimbangkan berdasarkan keputusan akal yang sehat.

Ungkapan ini berasal dari kalimat bahasa Arab berikut ini:

طُوْبَى لِمَنْ كَانَ عَقْلُهُ اَمِيْرًا وَهَوَا هُ اَسِيْرًاوَوَيْلٌ لِمَنْ كَانَ هَوَاهُ اَمِيْرًاوَعَقْلُهُ اَسِيْرًا

Demikianlah 5 Kelompok Manusia yang Beruntung. Anda mesti meniu langkah-langkah mereka dalam mengarungi kehidupan dunia yang singkat ini.

LihatTutupKomentar