Cerita ini disampaikan seorang teman yang tadi malam tidak tarawih. Ia mengatakan "Semalam saya mendapatkan mimpi yang aneh sekali. Saya melihat dalam mimpi saya beberapa hal." Baca doa sebelum tidur
"Saya melihat diri saya dalam mimpi itu berada di samping kendaraan sambil memegangi bayi saya yang berdiri di atas jok motor. Saat itu saya melihat diri saya memakai baju kaos putih bersih, sarung, dan peci putih."
"Saat saya masih dalam keadaan demikian, tiba-tiba datang seseorang (tidak terlihat jelas dalam mimpi siapa dia itu) membawa satu tandan pisang hansip dan langsung memberikannya kepada saya."
"Melihat pisangvitu diberikan kepada saya secara otomatis saya melepaskan bayi saya. Dalam mimpi saya terlihat kaget dan sangat menyesal. Pikiran saya bertanya-tanya terhadap perbuatan ceroboh yang saya lakukan."
"Dalam mimpi terlihat diri saya termenung dan menyesali kelakuan saya itu. Kenapa demi setandan pisang yang tidak seberapa harganya saya berani melepaskan bayi saya yang merupakan kebahagiaan saya selama ini. Dan saya melihat baju putih yang saya pakai sudah kotor dengan getah pisang itu."
"Dalam mimpi itu, saya melihat ibu saya yang segera mengambil bayi saya dengan tatapan mata yang marah dan kecewa terhadap saya. Sungguh tatapan yang membuat malu dan saya sangat kecewa dengan diri saya."
"Mimpi itu memang membuat saya cepat terbangun. Saya memikirkan mimpi itu sangat lama hingga saat nenceritakan mimpi ini kepada anda. Dan saya masih bertanya-tanya apa ada hikmah dari mimpi itu?"
"Saya mengira, ada makna yang bisa saya ambil. Pertama mungkin saja itu peringatan. Saya tidak tarawih karena mengantuk dan badan terasa lesu ditambah listrik padam. Itu ibarat melepaskan yang berharga seperti bayi dan melepaskan yang tidak berharga seperti setandan pisang hansip dalam mimpi."
"Memang dalam hidup ini manusia sering terkecoh. Melakukan yang dikiranya akan menguntungkannya dunia akhirat malah justru ia akann celaka dunia akhirat. Yang baik terlihat buruk dan yang buruk terlihat baik."
"Adapun baju saya yang kotor karena getah pisang itu saya maknai bahwa meskipun tidaka ada niat di awal mengerjakan kekeliruan namun itu tetap menodai kesucian. Seperti baju itu tetap menjadi kotor ketika tanpa niat melepaskan bayi dan memangku tandan pisang itu."
"Mungkin ini peringatan kepada saya yang sering menggampang-gampangkan sesuatu yang istimewa. Sering kali mengecilkan sunnah Rasulullah, menganggap ringan dosa kecil, atau malas berbuat baik."
"Saya melihat diri saya dalam mimpi itu berada di samping kendaraan sambil memegangi bayi saya yang berdiri di atas jok motor. Saat itu saya melihat diri saya memakai baju kaos putih bersih, sarung, dan peci putih."
"Saat saya masih dalam keadaan demikian, tiba-tiba datang seseorang (tidak terlihat jelas dalam mimpi siapa dia itu) membawa satu tandan pisang hansip dan langsung memberikannya kepada saya."
"Melihat pisangvitu diberikan kepada saya secara otomatis saya melepaskan bayi saya. Dalam mimpi saya terlihat kaget dan sangat menyesal. Pikiran saya bertanya-tanya terhadap perbuatan ceroboh yang saya lakukan."
"Dalam mimpi terlihat diri saya termenung dan menyesali kelakuan saya itu. Kenapa demi setandan pisang yang tidak seberapa harganya saya berani melepaskan bayi saya yang merupakan kebahagiaan saya selama ini. Dan saya melihat baju putih yang saya pakai sudah kotor dengan getah pisang itu."
"Dalam mimpi itu, saya melihat ibu saya yang segera mengambil bayi saya dengan tatapan mata yang marah dan kecewa terhadap saya. Sungguh tatapan yang membuat malu dan saya sangat kecewa dengan diri saya."
"Mimpi itu memang membuat saya cepat terbangun. Saya memikirkan mimpi itu sangat lama hingga saat nenceritakan mimpi ini kepada anda. Dan saya masih bertanya-tanya apa ada hikmah dari mimpi itu?"
"Saya mengira, ada makna yang bisa saya ambil. Pertama mungkin saja itu peringatan. Saya tidak tarawih karena mengantuk dan badan terasa lesu ditambah listrik padam. Itu ibarat melepaskan yang berharga seperti bayi dan melepaskan yang tidak berharga seperti setandan pisang hansip dalam mimpi."
"Memang dalam hidup ini manusia sering terkecoh. Melakukan yang dikiranya akan menguntungkannya dunia akhirat malah justru ia akann celaka dunia akhirat. Yang baik terlihat buruk dan yang buruk terlihat baik."
"Adapun baju saya yang kotor karena getah pisang itu saya maknai bahwa meskipun tidaka ada niat di awal mengerjakan kekeliruan namun itu tetap menodai kesucian. Seperti baju itu tetap menjadi kotor ketika tanpa niat melepaskan bayi dan memangku tandan pisang itu."
"Mungkin ini peringatan kepada saya yang sering menggampang-gampangkan sesuatu yang istimewa. Sering kali mengecilkan sunnah Rasulullah, menganggap ringan dosa kecil, atau malas berbuat baik."