Utang adalah beban yang menyiksa bagi kedua belah pihak. Baik yang berutang maupun yang berpiutang. Keduanya sama-sama merasakan kegelisahan. Dalam kondisi normal itulah yang akan terjadi. Kecuali kalau kondisinya tidak normal.
Beberapa waktu yang lalu, ada jawaban yang diberikan oleh seorang yang memberikan utang untuk kasus ini. Dengan jelas ia mengatakan bahwa orang yang berpiutang atau yang berposisi sebagai pemberi pinjaman lebih gelisah dan lebih menderita dari pada yang meminjam.
Coba anda pikirkan, anda yang capek dan letih berpayah-payah mencarinya. Ini ada orang yang tidak tahu apa-apa ingin menikmatinya begitu saja. Dan saat itu anda terpajsa memberikan pinjaman maka sesungguhnya itu perbuatan mulia berbalut derita.
Tentu saja andaengkhawatirkan uang anda. Anda takut uang itu dibawa kabur dan tidak kembali. Anda khawatir bila orang itu menipu anda. Anda sangat ketakutan bila ia tidak mau membayar utangnya dan menyalahi perjanjian.
Itulah penderitaan anda sebagai pemberi pinjaman. Tentu saja anda akan melewati malam-malam tanpa tidur nyenyak. Dan siang-siang anda akan kelelahan dan tidak senang karena kepikiran uang anda yang diponjam orang.
Itulah dua kondisi yang tidak nyaman untuk anda jalani. Namun sebagai manuaia beradab kita harus belajar tepat waktu saat berutang. Dan belajar pula mengikhlaskan pemberian bantuan kepada sesama.
Beberapa waktu yang lalu, ada jawaban yang diberikan oleh seorang yang memberikan utang untuk kasus ini. Dengan jelas ia mengatakan bahwa orang yang berpiutang atau yang berposisi sebagai pemberi pinjaman lebih gelisah dan lebih menderita dari pada yang meminjam.
Uang saya, Mana Uang Saya
Bukankah selama ini waktu dihabiskan untuk mendapatkan uang. Setelah didapatkan kemudia uang itu dikumpulkan baik di rumah maupun di Bank. Namun belum sempat menikmatinya ada orang yang mau meminjam.Coba anda pikirkan, anda yang capek dan letih berpayah-payah mencarinya. Ini ada orang yang tidak tahu apa-apa ingin menikmatinya begitu saja. Dan saat itu anda terpajsa memberikan pinjaman maka sesungguhnya itu perbuatan mulia berbalut derita.
Tentu saja andaengkhawatirkan uang anda. Anda takut uang itu dibawa kabur dan tidak kembali. Anda khawatir bila orang itu menipu anda. Anda sangat ketakutan bila ia tidak mau membayar utangnya dan menyalahi perjanjian.
Itulah penderitaan anda sebagai pemberi pinjaman. Tentu saja anda akan melewati malam-malam tanpa tidur nyenyak. Dan siang-siang anda akan kelelahan dan tidak senang karena kepikiran uang anda yang diponjam orang.
Gelisah dan Malu Bertemu
Bila anda dalam posisi berutang sesungguhnya tidak terlalu parah. Paling-paling anda akan merasa gelisah saat bertemu orang yang menghutangi anda. Dan anda pun akan malu bila ditelepon olehnya. Lepas dari itu semua anda biasa-biasa saja.Itulah dua kondisi yang tidak nyaman untuk anda jalani. Namun sebagai manuaia beradab kita harus belajar tepat waktu saat berutang. Dan belajar pula mengikhlaskan pemberian bantuan kepada sesama.