Sesungguhnya kita dan yang ada pada kita adalah milik Allah. Ini adalah ajaran yang harus disadari dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka berbicara tentang membanggakan diri sesungguhnya kita harus mencari solusi. Karena yang disebut membanggakan diri adalah masalah besar yang membahayakan. Dan ini adalah penyakit yang tumbuh kemudian yang harus segera doobati.
Secara kasat mata dapat anda lihat, ada yang membanggakan ilmu pengetahuannya. Di saat yang sama ia merendahkan orang lain.
Yang lain lagi ada yang membanggakan nenek moyangnya. Bila ia mengenalkan diri maka ia akan membawa-bawa nama-nama pendahulunya.
Yang lain membanggakan lembaganya. Ia membangun ini dan itu lalu ia akan menceritakannya satu demi satu kepada orang lain.
Adakah bahayanya?
Jauh-jauh hari para nabi mengingatkan umatnya agar menjauhi sikap membanggakan diri. Ajaran yang harus dipegang adalah merendahkan hati seraya mengimani bahwa semua yang ada ini adalah milik Allah.
Bahaya dari sikap membanggakan diri adalah hilangnya penghormatan daro orang lain. Baik lawan maupun kawan tidak akan memiliki lagi rasa hormat kepadanya.
Kalaupun ada yang mengikutinya sesungguhnya ia diikuti bukan karena kehebatannya. Ia diikuti karena ditakuti atau sengaja orang lain memperalatnya.
Orang seperti ini sangat senang dipuji. Tatkalaia dipuji maka kebaikannya akan mengalir deras. Maka berkerumunlah para penjilat yang oportunis memanfaatkannya.
Ia akan merasa kecewa di saat nanti semua orang meninggalkannya. Di saat ia kehilangan pamor dan bermunculan orang-orang yang lebih hebat dari dirinya maka ia baru tahu bahwa harapannya disenangi sepanjang masa sirna seketika.
Adapun di alam nanti, ia akan mendapatkan kehidupan uang sengsara. Ia akan diperbudak dan disiksa sementara ia tidak mampu melawan. Dan nanti semua kebesaran yang dibanggakannya akan menjadi pemberat siksaannya.
Siapa yang bisa mengobatinya selain diri sendiri. Penyakit ini adalah kelainan yang harus segera diambil tindakan secepatnya. Ini adalah penyimpangan yang harus segera ditarik ke jalan yang lurus.
Maka berbicara tentang membanggakan diri sesungguhnya kita harus mencari solusi. Karena yang disebut membanggakan diri adalah masalah besar yang membahayakan. Dan ini adalah penyakit yang tumbuh kemudian yang harus segera doobati.
Secara kasat mata dapat anda lihat, ada yang membanggakan ilmu pengetahuannya. Di saat yang sama ia merendahkan orang lain.
Yang lain lagi ada yang membanggakan nenek moyangnya. Bila ia mengenalkan diri maka ia akan membawa-bawa nama-nama pendahulunya.
Yang lain membanggakan lembaganya. Ia membangun ini dan itu lalu ia akan menceritakannya satu demi satu kepada orang lain.
Adakah bahayanya?
Jauh-jauh hari para nabi mengingatkan umatnya agar menjauhi sikap membanggakan diri. Ajaran yang harus dipegang adalah merendahkan hati seraya mengimani bahwa semua yang ada ini adalah milik Allah.
Bahaya dari sikap membanggakan diri adalah hilangnya penghormatan daro orang lain. Baik lawan maupun kawan tidak akan memiliki lagi rasa hormat kepadanya.
Kalaupun ada yang mengikutinya sesungguhnya ia diikuti bukan karena kehebatannya. Ia diikuti karena ditakuti atau sengaja orang lain memperalatnya.
Orang seperti ini sangat senang dipuji. Tatkalaia dipuji maka kebaikannya akan mengalir deras. Maka berkerumunlah para penjilat yang oportunis memanfaatkannya.
Ia akan merasa kecewa di saat nanti semua orang meninggalkannya. Di saat ia kehilangan pamor dan bermunculan orang-orang yang lebih hebat dari dirinya maka ia baru tahu bahwa harapannya disenangi sepanjang masa sirna seketika.
Adapun di alam nanti, ia akan mendapatkan kehidupan uang sengsara. Ia akan diperbudak dan disiksa sementara ia tidak mampu melawan. Dan nanti semua kebesaran yang dibanggakannya akan menjadi pemberat siksaannya.
Siapa yang bisa mengobatinya selain diri sendiri. Penyakit ini adalah kelainan yang harus segera diambil tindakan secepatnya. Ini adalah penyimpangan yang harus segera ditarik ke jalan yang lurus.