-->

Kamu Tahu, Betapa Aku Sangat Mengagumimu

Kamu yang datang jauh-jauh dari sudut kota nun jauh di sana. Perjalananmu bukan disebut ringan. Melewati bukan hanya jalan berbatu namun ngarai yang penuh bahaya yang setiap hari mengancam. Pernah suatu kali aku pergi mencoba seperti dirimu. Namun baru satu jam merasakan rasanya aku tidak mampu.

Bertahun-tahun lamanya kamu begitu. Pergi tepat setealh Shubuh sementara banyak yang seusiamu masi berteman mimpi. Belum berhenti perjuanganmu jembatan yang menghubungkanmu terputus dan besinya patah.

Yang dahulu pernah teseok-seok hingga hampi tidak diharapkan bangkit lagi ternyata sekarang berdiri dengan kelopak mata basah kuyup. kamu haturkan permohonan maaf agar langkahmu ke depan tidak berat. Terlihat sejuta penyesalan dan terangnya harapan untuk hidup yang lebih baik.

Beberapa orang yang tidak berada dalam jajaran orang orang cerdas masih lekat dalam ingatan. Bekerja di balik layar tanpa pamrih untuk suatu kesuksesan bersama yang kebahagiaannya sanggup mencucurkan air mata dan melelehkan kebencian.

Mungkin ada yang tidak begitu dikenal namun itu ukan suatu bentuk pilih kasih. Itu hanyalah bentuk dari gejala sosial, alami, dan manusiawi. Setiap orang sangat lekat ingatannya pada dua hal yang extrim. Ekstrim baiknya atau ekstrim buruknya. Sementara yang di tengah sering kali luput dan cepat hilang dari ingatan.

Namun tidak perlu khawatir, karena masa-masa mengembangkan diri masih panjang. Luasnya medan kehidupan akan membuatmu bagaikan bunga-bunga di taman yang akan menyedapkan pandangan orang dengan kekayaan warnamu.

Warnai dunia dengan karyamu ... !!!
LihatTutupKomentar