Mohon jangan terlalu serius membaca posting ini. Bil ada waktu silahkan membacanya sampai tuntas. Namun bila Andasibuk dan memiliki aktivitas penting lainnya sebaiknya Anda tidak membaca artikel berbahaya dan povokatif ini karena ada racun di dalamnya yang bisa menghancurkan Anda.
Ini bukan artikel bisnis yang bercerita tentang kisah orang sukses dalam bisnis atau memuat sejumlah trik bisnis dalam bidang Bertani Cabe Inul. Ini hanyalah sebuah perbandingan biasa antara Saya dan Ridwan Kamil.
Mau gak baca ini:
Ingin Bertemu Ridwan Kamil
Sebelumnya perkenalkan nama Saya Kang Idoy. Mohon tidak kerung begitu. Mukanya biasa aja dan jangan meninggalkan jejak keheranan di muka Anda. Kang Idoy yang ini tidak terkenal dan bukan pemain sinetron Dunya Tibalik itu.
Jadi ceritanya begini, DULU saat berada di penjara suci. Bukan penjara yang dipindahkan dari Sukamiskin ke Suci. Maksudnya saat di pesantren Kang Idoy adalah nama panggilan saya yang lebih populer dari nama asli saya yang ditulis di ijazah SD saya dengan ejaan SARIP HIDAYAT.
Mungkin dari nama Hidayatnya itu mereka melaqabi (menjuluki) saya Idoy. Dan sebenarnya bukan itu yang menjadi pangkal utama. Rahasianya adalah karena di kamar sebelah ada yang namanya SARIP selain saya. Jadinya untuk membedakan saya disebut SARIP IDOY yang bila dipanggil jadi KANG IDOY. Wios lah kumaha betahna bae etama ... kitu.
Saya suka sekali dengan akhlaq yang baik meskipun saya tidak memiliki itu. Saya suka orang yang berakhlak mulia meskipun saya tidak termasuk golongan mereka. Harapan saya hanya satu saja, mudah-mudahan dengan rasa cinta dan suka saya didetkeun masuk ke dalam kelompok mereka.
Ridwan Kamil saya perhatikan secara seksama, beliau adalah orang yang berakhlaq. Anda tentu pernah mendengar orang ini tidak suka dan melarang anggota keluarganya mengupil di depan orang lain. Dan tentu saja akhlaq mulia terpacar dalam sikap dan tutur kata yang baik.
Saya pecinta ilmu mekipun bukan ulama dan cendikiawan. Setidaknya saya sangat suka membaca. Kwalitasnya yang tentu berbeda. Saya membaca satu buku yang terpahami hanya sebagian. Begitulah, tapi tidak mengapa.
Bagaimana dengan Ridwan Kamil? Biografi yang ditulis banyak orang tentangnya adalah beliau adalah jago membuat bangun rancang yang cerdas terhadap banyak bangunan. Beliau sempat sekolah di Amerika dan banyak mengunjungi banyak kota penting di dunia.
Kesamaan saya dengan Ridwan Kami tentu saja banyak. Setidaknya saya tidak sedanga ingin membuat jurang perbedaan dengan sosok ini. Dalam artikel berikutnya akan saya kemukakan tentang beliau atau inspirasi dari beliau dalam seri artikel santai tapi keren berikutnya. Tunggu saja ...
Ini bukan artikel bisnis yang bercerita tentang kisah orang sukses dalam bisnis atau memuat sejumlah trik bisnis dalam bidang Bertani Cabe Inul. Ini hanyalah sebuah perbandingan biasa antara Saya dan Ridwan Kamil.
Mau gak baca ini:
Ingin Bertemu Ridwan Kamil
Jadi ceritanya begini, DULU saat berada di penjara suci. Bukan penjara yang dipindahkan dari Sukamiskin ke Suci. Maksudnya saat di pesantren Kang Idoy adalah nama panggilan saya yang lebih populer dari nama asli saya yang ditulis di ijazah SD saya dengan ejaan SARIP HIDAYAT.
Mungkin dari nama Hidayatnya itu mereka melaqabi (menjuluki) saya Idoy. Dan sebenarnya bukan itu yang menjadi pangkal utama. Rahasianya adalah karena di kamar sebelah ada yang namanya SARIP selain saya. Jadinya untuk membedakan saya disebut SARIP IDOY yang bila dipanggil jadi KANG IDOY. Wios lah kumaha betahna bae etama ... kitu.
Saya suka sekali dengan akhlaq yang baik meskipun saya tidak memiliki itu. Saya suka orang yang berakhlak mulia meskipun saya tidak termasuk golongan mereka. Harapan saya hanya satu saja, mudah-mudahan dengan rasa cinta dan suka saya didetkeun masuk ke dalam kelompok mereka.
Ridwan Kamil saya perhatikan secara seksama, beliau adalah orang yang berakhlaq. Anda tentu pernah mendengar orang ini tidak suka dan melarang anggota keluarganya mengupil di depan orang lain. Dan tentu saja akhlaq mulia terpacar dalam sikap dan tutur kata yang baik.
Saya pecinta ilmu mekipun bukan ulama dan cendikiawan. Setidaknya saya sangat suka membaca. Kwalitasnya yang tentu berbeda. Saya membaca satu buku yang terpahami hanya sebagian. Begitulah, tapi tidak mengapa.
Bagaimana dengan Ridwan Kamil? Biografi yang ditulis banyak orang tentangnya adalah beliau adalah jago membuat bangun rancang yang cerdas terhadap banyak bangunan. Beliau sempat sekolah di Amerika dan banyak mengunjungi banyak kota penting di dunia.
Kesamaan saya dengan Ridwan Kami tentu saja banyak. Setidaknya saya tidak sedanga ingin membuat jurang perbedaan dengan sosok ini. Dalam artikel berikutnya akan saya kemukakan tentang beliau atau inspirasi dari beliau dalam seri artikel santai tapi keren berikutnya. Tunggu saja ...