Friday, March 24, 2017
Sebutkan hadits Tentang Puasa!
Demikian guru fiqih memberikan stimulus di saat kelas mulai dimulai. Sontak saja para siswa menyebutkan sebuah penggalan hadits Rasulullah saat ditanya oleh malaikat Jibril tentang Rukun Islam di hadapan kumpulan sahabat saat itu.
Rasulullah menjawab:
Jawaban para siswa itu dinilai oleh gurunya sebagai jawaban yang benar.
Baca juga What is The Meaning of Ramadhan Mubarak?
Dengan demikian dasar hukum kewajiban berpuasa itu ada dalam hadits tersebut. Berpuasa pada bulan Ramadhan tentu saja wajib kepada orang yang memeluk agama Islam, sudah baligh, merdekat, waras, berada di tempat, tidak sedang sakit, nifas, atau haid.
Apa arti dari hadits tersebut?
Untuk terjemahannya akan kami sajikan dalam Bahasa Sunda. Kenapa? Agar yang tidak berbahasa Sunda mengenal bahasa Sunda. Lagi pula terjemaha dari ayat ini sudah anda kuasai. Berikut ini terjemahannya:
"Ari Islam the nyaeta nyakseni ye teu aya pangeran anging Allah sareng saestuna kang jeng Nabi Muhammad SAW eta utusan Allah, saterasna ngalakonan sholat, salajengna mayar zakat, sareng shoum dina sasih Romadhon, Teras munggah haji ka Baitullah upami kawasa di jalanna."
Karena termasuk rukun Islam maka orang yang melakukannya berarti muslim yang taat. Namun apabila tidak berpuasa maka ia rugi dan berdosa. Bila tidak mengingkari kewajiban puasa Ramadan maka ia berdosa. Namun bila menyepelekan apalgi tidak memandangnya sebagai kewajiban maka ia telah keluar dari Islam
Mohon maafkan kami apabila dalam artikel ini ada yang salah dan mohon untuk diingatkan. Besar harapan kami artikel sederhana ini ada guna dan manfaatnya. Selanjutnya kami mengajak kepada pembaca semua untuk beribadah dengan penu semangat dan konsentrasi. Muhah-mudahan puasa Ramadan kita semua diterima oleh Allah SWT.
Demikian guru fiqih memberikan stimulus di saat kelas mulai dimulai. Sontak saja para siswa menyebutkan sebuah penggalan hadits Rasulullah saat ditanya oleh malaikat Jibril tentang Rukun Islam di hadapan kumpulan sahabat saat itu.
Rasulullah menjawab:
اَلإِسْلامُ: أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصًوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ استَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً.
Baca juga What is The Meaning of Ramadhan Mubarak?
 |
| Sebutkan Hadits Tentang Puasa Ramadhan! |
Dengan demikian dasar hukum kewajiban berpuasa itu ada dalam hadits tersebut. Berpuasa pada bulan Ramadhan tentu saja wajib kepada orang yang memeluk agama Islam, sudah baligh, merdekat, waras, berada di tempat, tidak sedang sakit, nifas, atau haid.
Apa arti dari hadits tersebut?
Untuk terjemahannya akan kami sajikan dalam Bahasa Sunda. Kenapa? Agar yang tidak berbahasa Sunda mengenal bahasa Sunda. Lagi pula terjemaha dari ayat ini sudah anda kuasai. Berikut ini terjemahannya:
"Ari Islam the nyaeta nyakseni ye teu aya pangeran anging Allah sareng saestuna kang jeng Nabi Muhammad SAW eta utusan Allah, saterasna ngalakonan sholat, salajengna mayar zakat, sareng shoum dina sasih Romadhon, Teras munggah haji ka Baitullah upami kawasa di jalanna."
Karena termasuk rukun Islam maka orang yang melakukannya berarti muslim yang taat. Namun apabila tidak berpuasa maka ia rugi dan berdosa. Bila tidak mengingkari kewajiban puasa Ramadan maka ia berdosa. Namun bila menyepelekan apalgi tidak memandangnya sebagai kewajiban maka ia telah keluar dari Islam
Mohon maafkan kami apabila dalam artikel ini ada yang salah dan mohon untuk diingatkan. Besar harapan kami artikel sederhana ini ada guna dan manfaatnya. Selanjutnya kami mengajak kepada pembaca semua untuk beribadah dengan penu semangat dan konsentrasi. Muhah-mudahan puasa Ramadan kita semua diterima oleh Allah SWT.