-->

Ternyata Sakit yang Kurasakan Tidak Ada Apa-Apanya

Artikel ini berisi curahan hati seorang guru sekolah dasar di sebuah kota metropolitan. Beliau sempat mengalami gangguan di daerah paru-paru yang harus segera diambil tindakan. 

Saat itu beliau sempat dirawat di sebuah rumah sakit dan tindakan yang diambil saat itu adalah penyedotan cairan yang menggenangi paru-paru. Karena menurut dokter yang menanganinya apabila tidak diambil tindakan itu akan berakibat fatal. 

Setelah sembuh ia mendapatkan kabar yang tidak menyenangkan. Salah seorang dari siswanya harus masuk rumah sakit. Penyakitnya dipicu karena ada tendangan dari kawannya sendiri. 

Karena hal itu ia mengalami pendarahan hebat di daerah bokong. Yang mengkhawatirkan adalah pendarahan itu tidak biasa karena brtasal dari gangguan di tubuhnya. Ia mengalami gangguan darahnya lambat untuk mengental.  Sehingga kalau ada hentakan bisa-bisa ia mengalami pendarahan. 

Saat itu Gurunya sempat berbisik dalam hati kecilnya,  "Ternyata sakit yang kualami dan kurasakan belum dan tidak ada Apa-Apanya apabila dibandingkan dengan yang diderita anak ini. " Begitulah dengan derai air mata ia bergumam.

Cerita ini belum berhenti sampai di sini. Kelanjutannya masih banyak lagi. Bila berkenan anda bisa membaca sampai alinea yang terakhir.

Yang istimewa lagi anak tersebut menderita penyakit langka ini sejak masih kecil. Namun semangat dalam belajar sama sekali tidak berkurang.

Pernah suatu hari dalam keadaan sakit ia datang ke sekolah. Saat itu gurunya mengatakan, "Nanti biar saya yang datang ke rumah untuk mendengarkan hapalan Al-Qur'an bersamamu. "Anak itu tetap bersikukuh untuk datang ke sekolah.

Ada moment yang masih lekat diingatan gurunya, suatu hari ia datang dalam keadaan sakit. Ketika itu jam pelajaran sudah berakhir dan ia mengatakan ingin menyetorkan hapalan surat Al-Fajr.

Ia mengatakan, "Bapak saya ingin Al-Fajr. "

Mendengarkan pernyataannya yang semangat gurunya mengiyakan. Dan ia ikhlas menambah jam pelajaran sampai anak itu merasa puas.

Sunggug luar biasa semangat belajar yang diperlihatkan sang anak seperti yang ada dalam cerita nyata tersebut. Maka bagi anda yang sehat alangkah bodohnya apabila menyia-nyiakan kesehatan tersebut dalam hal yang sia-sia.




LihatTutupKomentar