Tanggal 06 November yang bertepatan dengan hari Minggu saya mengikuti pengajian. Sebelumnya saya harus ke sekolah terlebih dahulu untuk memastikan berlangsungnya Perlombaan Antar Grup Marawis MAS Al-Holiliyah Cidaun dan selanjutnya saya harus ke pasar untuk membeli Kitab Taqriib yang akan dikaji dalam pengajian.
Sebelum masuk ke Masjid saya bertemu Bapak Dede Alih Sulia (Ketua DKM Najaten) yang mengabarkan bahwa jamuan untuk tamu telah tersedia begitu pun juga dengan air minumnya dan beliau tidak bisa mengikuti lebih lanjut karena ada kepentingan keluarga.
Di dalam Masjid telah ada Bapak Ketua MUI Desa Cidamar dan sejumlah kyai sepuh dan asatid muda. Jamuan makanan dan air minum serta kursi dan meja memang telah siap. Semoga kebaikan Bapak Ketua DKM Najaten mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT.
Dari pengajian tersebut saya mencatat beberapa hal.
Pertama,
Sesungguhnya pengajian ini terbuka untuk umum bukan hanya untuk kalangan ulama saja. bahkan masyarakat umum sangat baik bila mengikuti kajian ini. Karena sangat banyak hal yang akan dibahas mendalam dan bebas juga untuk bertanya dan konsultasi.
Kedua,
Pengkajian ini diadakan sebagai sarana silaturahmi ulama dan umara. Sayang sekali pada pengajian kemarin tidak satu pun umara desa yang hadir. Saya mendengar dari desa tetangga bahwa umara dan ulamanya bersatu dan semangat untuk mengaji.
Ketiga,
Pengajian ini untuk sementara diselenggarakan di dua masjid, Kaum dan Najaten. Saya sendiri berharap agar pengajian ini diselenggarakan berkeliling. Karena untuk wilayah tengah desa rasanya sudah cukup. Yang sangat membuuhkan justru wilayah yang agak jauh lokasinya dari wilayah desa bagian tengah.
Keempat,
Saya mengharapkan pembahasannya ditambahkan dengan masalah-masalah yang aktual dan kekinian. Menurut pendapat saya ini akan sangat menantang dan memperlihatkan bahwa Islam mampu menjawab semua permasalahan.
Demikian Catatan dari Pengajian Majelis Ulama Indonesia Desa Cidamar di Masjid Najaten Girang.