-->

Analogi Bisnis Affiliate dengan Makelar Tanah

Anda sedikitnya tahu tentang orang-orang yang kerjanya menjadi makelar. Bagaimana penghasilannya? Bila anda menelisik SERING kali keuntungan mereka lebih besar dari sang pemilik barang sekalipun.

Beberapa bulan ke belakang Saya pernah melakukan perbincangan dengan para pelaku "bisnis tanah". Ceritanya mereka menjadi makelar yang tugasnya HANYA menghubungkan antara pemilik tanah yang akan menjual tanahnya dengan pembeli.

 
rajamantri.vcom


Anda tentu tahu dalam praktek ini. Mereka membuat perjanjian dua arah. Kepada si pembeli dan kepada si penjual. Kepada si penjual ia mengatakan bila saya mampu membujuk pembeli membayar seperti harga yang anda tetapkan maka saya kebagian segini segini. Dan makelar ini menaikan harganya.

Setelah harga dinaikkan lalu ia bertemu dengan calon pembeli dan mengatakan harga hasil maek up tadi dan mengatakan bahwa tanah itu harganya segini-segini. Lalu iamembuat perjanjian dengan calon pembeli, bila saya bisa membujuk pemilik tanah agar menurunkan harga yang sesuai dengan penawaran anda maka saya dapat segini segini. 

Apa akhirnya? Sang makelar mendapatkan untung berlipat bahkan bisa lebih besar dari angka yang didapatkan penjual tanah itu. Karena ia dapat fee dari penjual dan pembeli. Dan bila mark up nya gila-gilaan dalam sekali transaksi dia bisa menjadi kaya mendadak.

Namun dalam dunia marketing ada perbedaan. Bila makelar tadi termasuk praktek yang tidak dibenarkan agama karena banyak menipu, mengelabui, berbohong, zhalim, mengatakan sesuatu tidak seperti apa adanya.

Sedangkan bisnis affiliate dalam dunia marketing sudah terbuka. Dan dari awal sudah ada akad atau perjanjian bahwa itu adalah fee dan bukan sesuatu yang tidak diketahui bentuknya. Dan feenya ini tidak liar namun sudah dibatasi dari awal. Dan seorang yang melakukannya tidak memark up harga.

Yang ingin saya katakan dalam catatan ini adalah bila igin untung banyak dalam dunia internet dengan modal yang tidak terlalu besar maka bisnis affiliate ini harus anda coba. Banyak yang sudah mencicipi uang milyaran dari perlakuan ini.


LihatTutupKomentar