Nampaknya semua orang sangat suka berlibur. Orang sangat suka bermain dan bermain-main. Orang paling tidak suka diatur. Maunya berbuat sekehendak hati. Sama sekali tidak memandang nasihat baik itu baik bila menohok harga dirinya.
Adakah hari libur ?
Itulah tema artikel ini. Secara faktual ternyata hari libur itu ada. Namanaya bisa libur, libur akahir pekan, libur panjang, liburan musim semi, liburan musim panas, cuti, dan sebagainya.
Namun apakah kita benar-benar berlibur ?
Liburan identik dengan bersenang-senang. Pergi ke tempat-tempat wisata. Kumpul-kumpul. Keluar dari rutinitas kerja. Berlibur bearti menganggur. Namun adakah libur itu berarti benar-benar tidak beraktifitas? Secata tegas adakah orang yang menganggur?
Dengan mempertaja pandangan maka tahulah kita bahwa libur ternyata bukan libur. Selama masih hidup kita berpindah dari aktifitas yang satu dan bersiap melakukan aktifitas yang lain.
Bila selesai bekerja dan kita mengambil cuti untuk istirahat sejenak atau liburan sebenarnya kita bukan libur tapi pindah untuk melakukan aktifitas lainnya. Begitulah karakteristik dunia yang selalu sibuk dan tempatnya beramal. Bahkan sampai mati pun kita kejelasan nasib kita akan sampai di mana, surga atau neraka?!
Bila hakikatnya tidak ada libur maka di dunia ini sama sekali tidak ada istirahatnya. Sekarang tinggal memandang lebih fokus kepada diri sendiri. Apakah kesia-siaan yang diperbuat atau kebaikan yang ditekuni?!