Rezeki dan kekayaan adalah karunia Allah yang diberikanNya sebagai bentuk kasih-sayangNya yang sangat luas. Allah saja yang membagi setiap orang rezeki dan kadarnya. Sudah ditentukan bahwa ada yang kaya dan ada pula yang tidak.
Dahulu, ada seseorang yang kaya raya. Hartanya berlimpah-ruah. Pengikutnya banyak. Dan saat ia keluar kakinya tidak menginjak tanah ia dipanggul beserta singgasana kekayaannya. namun sayang ia lupa kepada Allah yang telah memberikan harta benda itu.
Ia malah berkata, bahwa semua yang dia punyai sekarang adalah karena sebab kepandaiannnya, ilmunya, kemahirannya, kelihaiannya dalam berniaga. Dan ada juga orang-orang yang melihatnya kagum dan ingin juga mendapatkan yang seperi itu.
![]() |
أملي الجنة |
Padahal kita tahu bahwa rezeki dan kekayaan itu bukan datang karena kepintara, kecerdasan, kepiawaiannya, dan kemahiran serta kelihaian dalam berusaha, berupaya dan berniaga. Namun semua datang dari Allah SWT.
Karena kalau banyaknya harta bergantung kepada banyaknya ilmu pengetahuan dan kepintaran tentangnya tentu para ekonom saja yang akan kaya karena mereka yang paling banyak tahu tentang itu di kalangan manusia.
Padahal kita tahu fakta-fakta di lapangan bahwa tidak sedikit para ekonom dan profesor di bidang ekonomi, perbankan, dan keuangan yang miskin. Itu adalah bukti bahwa ilmu dan harta tidak berbanding lurus. Hanya saja orang berilmu memiliki nilai tambah dan peluang besar untuk mendapatkannya dan menyalurkannya dengan baik.
Kita tidak akan berpanjang lebar membahas tentang itu. Yang akan kita bahas adalah Istighfar berkaitan dengan rezeki dan kekayaan.
Rezeki datangnya dari Allah
Rezeki yang didapatkan adalah dari Allah SWT, begitu juga kekayaan. Inilah yang harus dicamkan baik-baik. Semua itu bukan datang dari kecerdasan kita. Adapun usaha kita adalah bagian dari tawakal kita kepadaNya dan sama sekali tidak mengurangi arti tawakal.
Dan Allah SWT memberikan kunci rezeki dan sekaligus kekayaan dalam FirmanNya. Ini kabar gembira yang harus kita sambut. Ini berkaitan dengan tema kita tentang Istighfar.
Keistimewaan Istighfar dalam Al-Qur'an
Di dalam Al-Qur'an Surat Nuh Allah SWT berfirman;
Ayat 10
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
Aku berkata, memohon ampunlah kalian kepada Tuhan kalian. Sesungguhnya Dia maha pengampun.
Ayat 11
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
Allah akan menurunkan hujan deras dari langit.
Ayat 12
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Dan Allah akan menolong kalian dengan harta dan anak. Dan Ia akan menjadikan untukmu kebun-kebun dan Ia akan menjadikan pula untukmu sungai-sungai.
Dalam rangkaian ayat-ayat tersebut sudah sangat jelas bahwa limpahan rezeki yang deras bagaikan hujan disebabkan bacaan istighfar. Tentu maksudnya adalah bacaan yang penuh penghayatan disertai penyesalan akan dosa, niat tidak melakukannya lagi, menggantinya dengan amal soleh, dan meminta maaf kepada yang pernah disakiti.
Waktu Yang Tepat Untuk Beristighfar
Dalam keterangan dari sejarah hidup Rasulullah SAW kita mengetahui bahwa istighfar adalah termasuk dzikir dan doa Rasulullah SAW yang paling banyak beliau bacakan dan waktunya tidak terbatas.
Istighfar Rasulullah SAW yang sering beliau bacakan di antaranya;
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Wahai Tuhanku, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau maha penerima taubat dan maha pengasih.
Dan dalam Al-Qur'an Allah SWT menyebutkan satu waktu khusus yang sangat baik bila kita membaca istighfar pada waktu tersebut. Waktu itu adalah wktu sahur. Berikut ini firman Allah SWT dalam Surat Ali 'Imran;
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
Orang-orang yang bersabar, jujur, taat, dermawan dan yang beristighfar saat sahur.
Hadits Rasulullah SAW Tentang Istighfar
Rasulullah SAW dengan penuh kasih sayang memberikan kabar gembira bagi siapapun yang rajin dan tekun beristighfar dengan sabdanya;
مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا ، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا ، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Barang siapa yang membisakan membaca istighfar mka Allah akan menjadikan kelapangan dari kesempitannya, jalan keluar dari kebingngannya, dan diberikan rezeki yang tidak disangka-sangkanya. (HR. Abu Dawud)
Dari dalil-dalil di atas alangkah baiknya kita menekuni bacaan istighfar. Dan alangkah baiknya bila dilengkapi dengan bacaan doa-doa taubat misalnya istighfar Setelah Shalat. Kita bisa juga membaca redaksi istighfar yang diucapkan para nabi . . . selengkapnya silahkan baca di sini.
Semoga kita semua mendapatkan petunjuk agar bisa membaca istighfar dan mendawamkannya. Amin