-->

Inilah Rahasiah Pahala Puasa Tidak Ada Batasnya

Bagi penulis harian ini Ramadhan menyimpan kenangan yang sangat indah. Masih lekat di ingatan bahwa di Bulan Ramadhan tahun lalu kami diajari menulis di blog oleh kawan kami, Husni Mubarok. 
Setelah satu tahun lebih atas rahmat Allah SWT penulis telah mengumpulkan tulisan pendek dan yang agak lumayan panjang. Meskipun isinya hanya catatan harian namun bagi penulis itu merupakan anugerah besar yang harus terus disyukuri.

Silahkan baca juga:
Kapan Puasa 2016 Akan Dilaksanakan  
أملي الجنة
Dulu kawan kami yang baik itu berujar bahwa kunci sukses blog di antaranya;
sabar sabar dan sabar
Kata yang sungguh ajaib bagi semua umat manusia. Setiap orang ingin meraih keinginan dengan jalan pintas dan cepat. Sudah sifatnya manusia tidak suka derita. Setiap orang ingin meninggalkan semua yang membuatnya sakit.

Dan kesabaran itu adalah daya yang membuat manusia mampu bertahan. Kemudian kesabaran ini bila berakar dari keimanan dan ilmu yang benar maka ia akan menjadi sifat yang melekat.

Sabar yang bukan hanya terpaksa karena terjepit dengan keadaan. Tingkatan selanjutnya adalah melakukannya didasari ilmu dan iman. Ia sabar karena itulah yang diperintahkan Allah SWT.

Silahkan Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan

Sabar dan Puasa

Mengenai sabar ini saya kembali menemukan hakikatnya dalam penjelasan Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam salah satu tulisannya yang sangat baik dan indah. Dalam catatannya itu ada penjelasan mengenai sabar dan puasa. 

Berpuasa adalah ujian keimanan. Kita melaksanakan suatu amalan yang diperintahkan oleh dzat yang mata kita tidak mampu melihat dzat-Nya dan ia hanya mengutus para utusannya yang dibekalinya kitab-kitab.

Keimanan inilah yang mendorong seseorang untuk mengerjakan amal-amal ibadah. Pertama-tama akal lah yang terketuk dan memikirkan akan hal ihwal dzat yang memerintah itu sekaligus perintahnya.

Bila tanpa Rahmat Allah maka tidak ada seorang pun yang akan mampu melaksanakan ibadah kepada-Nya. Dan bila saja tidak ada taufiq dan hidayah-Nya maka kita tidak akan bisa berpuasa.

Sabar adalah Setengah Keimanan

Dalam keterangan disebutkan bahwa iman ada dua sisi. Pertama disebut syukur. Kedua disebut sabar. Dua kondisi ini harus menjadikan seseorang bertambah kuat imannya.

Iman manusia yang bukan para nabi berada dalam kondisi naik dan turun. Iman naik dengan amal ibadah. Dan iman akan turun dengan melakukan kemaksiatan. Dan seseorang harus berupaya memperkuat ketahanan imannya dengan melaksanakan ketaatan.

Proses mempertahankan keimanan inilah disebut dengan bertaqwa. Yakni kondisi seorang hamba yang beriman mewaspadai setiap hal yang akan membahayakan imannya. Ia mewaspadai dirinya, amalannnya, kawannya, musuhnya, hartanya, kemasyhurannya, ilmunya, dan seterusnya.

Rahasia yang Terungkap

Jawaban singkat namun tepat diberikan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an mengenai mengapa pahala puasa tidak ada batasnya. Jawabannya adalah karena puasa adalah bentuk dari kesabaran. Dan yang berpuasa dikatakan sebagai orang-orang yang sabar.

Dan Allah SWT menyatakan bahwa

Pahala orang-orang yang sabar sungguh tidak ada batasnya.

Kehebatan Iman dan Sabar

Dalam hal ini kita melihat betapa besar penghargaan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman yang beramala dengan penuh kesabaran. Allah sendiri yang menentukan pahala besar seperti apakah yang akan Ia berikan kepada orang-orang yang sabar itu.

Kembali ke alinea pertama. Bahwa orang yang akan memenangkan kesuksesasn dalam medan dan bidang apapun adalah orag yang memilki keimanan dan kesabaran.

Siapa yang lebih beriman maka ia akan lebih bersabar. Dan siapapun yang lebih sabar maka ia akan memenangkan pertarungan. Begitulah yang terjadi dalam setiap keajaiban yang terjadi di depan mata kita.

Maka dalam hal ini kita harus mampu bersabar dari pada setan, iblis, dan orang-orang yang memusuhi Tuhan. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang sabar berdasarkan ilmu dan iman kepada Allah SWT. AMIN
LihatTutupKomentar