Saturday, May 21, 2016
Berjalan menyusuri perkampungan yang baru pertama kali saya pijak terasa sangat menyenangkan. Rimbunna pepohonan dengan suasana hening nan asri menambah asyiknya perjalanan.
Sepanjang jalan kami terus memandangi sisi kanan dan kiri kawasan itu. Terpikir dalam hati saya saat itu untuk bertempat tinggal di area itu. Suasana sunyi nan tenang begitu memikat hati saya.
Gambar: Василий Полев
Tahukah saudara kemana saya melaju saat itu? Tentu akan kami beritahukan saat ini. Sebenarnya kami sedang menuju pemakaman guru kami tercinta, bapak Budi Hartono yang meninggal hari Jum'at tanggal 21 Mei pada pukul 14 sore hari.
Awalnya sejak pertama kali langkah ini menghampiri sebuah masjid megah bernama Al-Muhajirin, temat jenazah guru kami dishalatkan, saya sudah sangat terpikat. Masjid besar, indah, dan bersih ini telah membuat saya jtuh cinta rupanya.
Saya memang sedang mencari-cari tempat untuk kami sekeluarga tinggal. Dan masjid adalah tempat pertama yang ada dalam kriteria rumah kami. Kami ingin dekat ke masjid. Masjid adalah tempat istimewa yang sangat kami utamakan.
Yang kedua adalah tetangga. Kami ingin menjadi tetangga yang baik bagi keluarga lain. Seperti kami ingin diperlakukan sebaik mungkin oleh tetangga kami. Begitulah yang selalu diingatkan oleh guru kami, Bapak DR. KHR Edi Komarudin M.Ag., ia sering mengulang bahwa al-jaar qabla ad-daar, carilah tetangga yang baik sebelum membagun rumah.
Yang ketiga ketersediaan air yang melimpah dan berkah. Hal kedua ini merupakan hal primer yang tidak bisa untuk tidak ada. Di kampung kami, kampung girang, ketersediaan air bersih begitu melimpah.
Keempat kami suka suasana yang tidak terlalu ramai, bising, dan riweuh. Suasana yang lebih tenang akan terasa nyaman dan kami yakin sangat menyehatkan. Itulah beberapa hal yang kami idam-idamkan mengenai rumah.
Kali ini ingin sekali berbagi doa yang bisa dibacakan bagi orang yang ingin punya rumah yang berkah, luas, dan mampu menampung banyak kebaikan dan kegiatan positif di alamnya. Tiada lain yang akan kami bagikan adalah doanya Nabi Nuh saat ia bersama pengikutnya sedang berada dalam air bah yang besar. Ia berdoa agar nanti perahunya menepi di tempat yang barakah. Doa ini boleh dibaca agar kita dapat petunjuk di mana meletakan rumah kita nanti.
Inilah doanya;
رَبِّ أَنْزِلْنِيْ مُنْزَلاً مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ
RABBI ANZILNII MUNZALAM MUBAARAKAW
WA ANTA KHAIRUL MUNZILIIN
Duhai Tuhanku, tempatkanlah kami di tempat yang penuh berkah, sesungguhnya Engkau sebaik-baik yang menempatkan.
Demikianlah ajaran dari Allah SWT yang mengabadikan ucapan doa dari Nabi Nuh as. Bila anda memohon rumah melalui doa ini maka itu sangat baik. Kita tidak tahu hal baik apa yang telah disiapkan Allah kepada kita yang mengilhamkan dan menggerakan diri kita, lisan dan hati, untuk berdoa memohon rumah kepada-Nya. yang jelas semua permohonan kepadanya dinilai sebagai suatu ibadah dan kebaikan.
Selanjutnya bacalah juga doa sesudah wudhu berikut ini;
رَبِّ اغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ وَوَسِّعْ لِيْ فِيْ دَارِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ
RABBIGHFIRLII DZANBII WAWASSI'LII FII DAARII
WABAARIKLII FII RIZQII
Duhai Tuhanku, ampunilah dosaku,
luaskanlah rumahku, dan berkahilah rezekiku.
Mari membaca doa-doa ini dengan penuh kesungguhan hati dan harapan yang besar akan kasih sayang dan karunia Allah SWT. Semoga rumah-rumah kita menjadi rumah yang menjadi sorga bagi para penghuninya.