TERNYATA ADA YANG SALAH PADA CINTA KITA - Orang sering mengtakan ada cinta saat pandangan pertama. Dan yang lain merasa bingung hingga bertanya "Ada Apa Dengan Cinta?". Yang lain lagi bertanya namun ia yakin bahwa mencintai itu bukan suatu dosa. Makatidak ada salahnya bila mencintai.
Adakah cinta yang datang tanpa sebab? Apakah ada cinta yang begitu saja hinggap dalam hati tanpa latar belakang sebelumnya? Ataukah datangnya sesuatu yang dicintai adalah itulah sebab utamanya? Ataukah kehadiran sesuatu sudah cukup sebagai modal awal yang besar untuk tumbuhnya cinta?
Sungguh besar artinya cinta dalam hati setiap diri. Ia begitu agung hingga semua ingin mendapatkannya dan merasa patah hati bila cintanya tidak diterima oleh yang dicinta. Ia begitu sedih seakan dunia telah kiamat.
Imam Ibnu All-Qayyim mengaatakan bahwa sebenarnyacinta akan tumbuh karena ada sebab-sebabnya. Maka bila hilang sebab seketika itu pula ia akan lenyat tidak berbekas bahkan bisa jadi cintanya akan berubah benci.
Dan cinta bisa tumbuh setelah kebersamaan yang memakan waktu lama. Ruh yang punya perhatian yang sama akan tarik menarik satu sama lainnya. Ia saling terikat hingga lama-lama terjalin ikatan yang diiyakan pandangan mata dan anggukan kepala.
Ada 4 hal yang bisa membuat orang jatuh cinta;
Pertama wajah. Benar sekali wajah adalah bagian tubuh manusiayang terkemuka. Ia berada di barisan terdepan yang menjadi perwakilan untuk semua anggota tubuh yang lain. Ia adalah duta yang mewakili dan penerima tamu yang menyambut. Bila a baik maka akan baik semua tubuh.
Setiap orang punya wajah yang berbeda satu dengan lainnya meskipun ada anak kembar yang begitu mirip bagaikan pinang dibelah dua. Baik dan buruk wajah dinilai tidak sama oleh banyak orang.
Kedua, keturunan. Banyak pulaorang yang jatuh cinta kepada seseorang karena ia berasal dari keturunan yang mulia, kaya, cendikia, dan beradab. Ia pun mendambakan pasangan dari kalangan ini agar kelak anaknya mewarisi kemuliaan keturunan ini.
Semua orang dilahirkan suci dan mulia. Lantas masyarakat membentuk sistem kemasyarakatan yang membeda-bedakan manusia dengan taraf hidup dan ekonomi, strata sosial dan kasta. Bila golongan mulia duduk di depan maka yang lain lesehan tanpa alas duduk dan alas kaki.
Ketiga kekayaan. Yang menarik manusia jatuh cinta adalah kekayaan. Siapa orangnya yang tidak mau menjadi kaya. Apalagi bila ia datang dengan mudah. Pernikahan adalah jalan cepat untuk mendapatkannya.
Bukan isapanjempol dan mitos banyak pemuda dan pemudi yang hidup miskin di pinggiran hutan doboyong oleh keluarga orang kaya untuk dinikahkan denga anaknya. Tidak sedikit pula orang berjibaku memenangkan sayembara untuk mendapatkannya.
Keempat agama. Sering juga orang tertarik dan jatuh hati kepada orang yang bagus akhlaq dan agamanya. Akhlaknya menarik hati dan agamanya mempesona jiwa. Ia indah memancar bagaikan pajar yang membelah pekatnya malam dan sinar pagi yang menghangatkan siang.
Dari keempat faktor ini ada jalan yang harus dipertimbangkan. Agama harus menjadi dasar bagi ketiga yang lainnya. Bila agama bersatu dengan wajah yang rupawan maka ia kan menambah kerupawanannya. Sedangkan bila wajah itu tidak rupawan maka agama akan memperindahnya. Karena cahaya agama memancarkan sinar keindahan pada wajah.
Agama, bila ia berpadu dengan keturunan yang mulia maka ia akan membah kemuliaan. Karena agama ini akan mengisi ruang-ruang kosong hinnga mebuatnya berisi dan semua sudut kemuliaan akan penuh hingga berlimpah kepada orang-orang sekelilingnya.
Begitu pula bila agama berada pada diri orang kaya maka ia akan mendorongnya untuk menggunakan hartanya pada jalan yang benar. Agama akan menghilangkan sifat sombong dan angkuh darinya.
Seterusnya demikian, bila keempat faktor ini ada dalam satu diri maka lengkaplah sudah kriteria kebahagiaan dan semua syarat hidup senang telah tercukupi. Setelah itu tinggal kita bersiap menghadapi ujian dan cobaan atas karunia itu. Karena untuk sesuatu yang istimewa harus ada ujian berat untuknya. Layakkah ia memenangkannya atau tidak.
Dan bila berada pada pihak yang mencintai maka bersyukurlah bila mendapatkan itu semua pada diri seseorang. Dan bila tidak maka perhatikanlah hal-hal penting di bawah ini;
Bila tidak engkau dapatkan seseorang yang berwajah rupawan sekarang maka janganlah risau. Karena wajah yang indah belum tentu baik untuk anda dan kehidupan anda. Jangan menunggu lama lagi ujian atas wajah rupawan akan datang menghampiri. Seperti biasa keindahan selalu menarik hati banyak orang. Maka jangnlah heran bila untuk seraut wajah ayu itu akan banyak mata yang melirik.
Seandainya pun sampai sekarang tidak didapatkan yang berketurunan mulia, maka yang harus dilakukan adalah bersabar dan bersyukur. Sabar saja akan taqdir yang menurut pendapat kitatidak berada di pihak kita. Dan bersyukurlah karena ni'mat Allah SWT yang lain banyak yang belum disyukuri.
Lalu bila orang yang kaya itu tidak didapatkan maka berdoalah semoga hati anda tidak terpaut sama sekali dengannya. Dan janganlah di hati ada perasaan butuh kepadanya. Bila begitu engkau akan kaya dengan cara Allah yaitu tidak menjadikanmu mengemis harapan kepada seseorang. Dan kita hanya berharap atas kebaikan dari Allah saja.
Dan mengenai agama tidak bisa lagi ditawar-tawar. Bila ketiga hal di atas tidak dicapai maka faktor agama harus bisa diraih. Wajah rupawan sering kali tidak abadi dan beberapa detik ke depan akan rusak. Kemuliaan orang ada dalam keatqwaan dan ia buah dari agama yang diamalkan. Kekayaan pun merupakan kebaikan bila disertai agama yang mendampinginya.
Sedangkan bila tidak mendapat sambutan karena wajah yang tidak rupawan maka sadarlah dan terimalah yang terjadi itu. Mintalah kepadanya iman yang akan mengokohkan air muka dan memperindah senyuman.
Bila saja cinta tidak gayung bersambut karena bukan dari keturunan yang mulia maka sadari dan terima lah. Berdoalah kepada Allah menganugerahkan keislaman dalam diri yang akan memuliakan hidup bila beserta dengannya.
Seandainya kekayaan belum dimiliki maka berupayalah untuk meraihnya dengan memohon ampun dan rido Allah yang Maha kaya. Dan mintalah kekayaan dengan amal ibadah yang dilakukan dengan kesungguhan hati dan keikhlasan yang murni.
Namun bila cinta ditolak lamaran anda sama sekali tidak diperhatikan atau pinangan anda tidak diterima dan disambut, dan itu karena sebab buruknya agama dan akhlakmu, maka terimalah ia dengan lapang dada. Karena keburukan yang diketahui orang lebih sederhana dari keburukan yang disimpan dalam diri. Mohon ampun kepada Allah SWT yang telah didurhakai baik terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
Lalu apa saja yang disinyalir salah dalam cinta? Bukankah mencintai itu tidak salah dan gratis tidak perlu membayar. Apakah ada cinta yang salah? Semua jawabannya dapat ditemukan dalam catatan-catatan penting para ahli cinta.
Dalam catatan ini hanya sebagian saja yang akan dituliskan. Bila itu benar semoga Allah SWT memberikan taufiq dan hidayah. Dan bila tidak benar semoga Allah mengampuni dan menunjukkan kepada yang benar.
Sudahkah Kita memohon cintanya Allah SWT? Dalam doa-doa yang dipanjatkan adakah sebaris kata-kata permintaan kepada Allah SWT agar ia mencintai kita. Bila sudah maka teruskanlah. Bila pernah jangan hentikan permintaan. Dan bila belum maka mintalah sekarang.
Setelah itu, sudahkah kita mengejar cinta Allah yang maksimal, hidup-mati, semua dikerahkan, dicurahkan demi meraih cinta-Nya? Yang membaca catatan ini semoga sudah melakukannya. Ajarkanlah dan ajaklah yang menulis catatan slebor ini. Nampaknya yang menulis ini belum. Astagfirullah ...
Mengejar cinta ilahi, memburu rid-Nya, dan menghampiri kasih sayangnya adalah agenda hidup kita yang sangat agung. Ia harus disusun rencananya, dibuat kurikulumnya, dibikin proposalnya, dituangkan silabusnya, dipertegas juklak dan juknisnya. Hidup tidak boleh serampangan karena Allah telah mengirimkan buku pedoman. Bila hidup tidak sesuai dengannya maka diri akan rusak dan masyarakat akan terkena imbasnya.
Menghampiri Allah SWT dengan amal soleh adalah kewajiban yang terus harus dilakukan dengan aktif, massif, optimal, maksimal, dan istiqamah. Kita akan melakukan semua itu bila tahu keutamaan dicintai oleh dzat yang menjadi tumpuan harapan dan pangkal dari semua cinta dan kasih sayang.
Pertanyaan berikutnya, apakah benar kita mencintai orang yang mencintai Allah SWT? Semoga saja yang membaca ini berada dalam jalur yang benar. Mencintai orang yang beriman kepada-Nya dan menghiasi diri dengan akhlaq agama-Nya. Dan bila belum maka mari bersama-sama mengerjakannya. Kirimkanlah penglaman itu bersama kami.
Fakta mengatakan bahwa agama seseorang dan akhlaqnya menjadi faktor paling buncit dan kriteria paling terakhir saat harus mencintai. Padahal meskipun Rasul mengatakannya dalam daftar yang terakhir namun sebenarnya ia faktor penentu semuanya. Dan Rasulullah sengaja mengatakannya agar perhatian jadi terpusat semua kepadanya maka terjadilah kejutan besar yang menghentak jiwa kemanusiaan hingga tersadar dan mengangguk tanda menerima.
Berikutnya, sudahkan kita beramal agar mencapai cinta Allah SWT? Semoga yang masih membaca catatan sederhana ini sudah mengerjakannya. Senang sekali bila kami bisa mengambil hikmah dari pengalaman anda beramal meskipun ada yang bilang beramal tida usah diumumkan apalagi lewat blog dan media lain. Namun bila itu untuk saling memotivasi maka tidak ada salah sama sekali untuk itu.
Dan berikutnya yang paling penting adalah apakah kita lebih mencintai diri ini dari pada mencintai Allah SWT? Mengenai pertanyaan yang super berat ini kami tidak sanggup lagi melanjutkan jawanbannya. Semoga kita bisa seperti Abu Bakar yang lebih mencintai Allah dari pada dirinya. Semoga bisa menjadi seperti Umar yang diingatkan Rasulullah SAW agar lebih mencintai Allah SWT kemudian dirinya SAW.
Renungan selanjutnya adalah tentang iman. Di antara tanda kesempurnaan iman adalah bila sudah sanggup mencintai, membenci, memberi, dan tidak memberi karena Allah SWT semata. Bila kita mencintai hanya karena ia rupawan, kaya, mulia, dan bukan karena berharap keridoan Allah dengan memilih yang beragama maka cinta kita kurang dan bahkan salah.
Semoga Allah SWT selalu membimbing kita semua berada di jalan-Nya yang benar. Amin