Kalau Nyumbang Belum Bisa Nyambung Lidah Saja - Paling terasa mengkel di hati bila ada oang yang meminta pertolongan tapi kita tidak bisa menolong.
Paling nyesek dalam dada bila ada orang yang sengaja datang bahkan dari tempat jauh untuk satu kebutuhan namun kita tidak bisa memenuhinya.
![]() |
| Kalau Nyumbang Belum Bisa Nyambung Lidah Saja |
Paling enggak enak di dalam jiwa bila kita melihat orang yang kesusahan dan kita cuma berkaca-kaca saja karena sedih tidak bisa menolong.
Begitulah kawan, saat kita tidak bisa ngapa-ngapain terkadang di saat itu kita merasa sedih. Sakitnya tuh di sana-sini.
Apalagi saat ada kawan yang mau nikah dan ia bilang dengan suara lirih nan pelan, "uang gua belum cukup", dan di saku tidak ada satu sen pun rupiah, wah dunia terasa mau runtuh aja.
Bagaimana menurut anda? Apakah ketika itu terjadi kita yang belum kaya sangat ngebet ingin kaya? Kebanyakan pasti bilang kaya. Dan sebagian orang sampai berjanji, "aku akan bantu orang-orang miskin, jika .... "
Kita harus punya hasad positif atau iri hati yang dibenarkan. Bahasa agamanya disebut ghibthah. Yaitu kita berharap diberi karunia seperti yang Allah berikan kepada orang-orang yang telah diberi karunia itu dan ia tidak berharap karunia itu hilang dari mereka.
Coba kita simak keterangan ini, Abu Kabsyah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda :
إِنَّمَـا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ : عَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالًا وَعِلْمًـا فَهُوَ يَـتَّـقِيْ فِيْهِ رَبَّـهُ وَيَصِلُ فِيْهِ رَحِـمَهُ وَيَعْلَمُ لِلهِ فِيْـهِ حَقًّا ، فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْـمَنَازِلِ.وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ عِلْمًـا وَلَـمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِـّـيَّـةِ يَقُوْلُ : لَوْ أَنَّ لِـيْ مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ ، فَهُوَ بِنِـيَّـتِـهِ فَأَجْرُهُـمَـا سَوَاءٌ , وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالًا وَلَـمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًـا فَهُوَ يَـخْبِطُ فِـي مَالِـهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَلَا يَصِلُ فِـيْـهِ رَحِـمَهُ وَلَا يَعْلَمُ للهِ فِـيْـهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْـمَنَازِلِ , وَعَبْدٍ لَـمْ يَرْزُقْـهُ اللهُ مَالًا وَلَا عِلْمًـا فَهُوَ يَقُولُ : لَوْ أَنَّ لِـيْ مَالًا لَعَمِلْتُ فِيْـهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُـمَـا سَوَاءٌ
Nah begitu kang aip, begitu.
Namun kawan jangan khawatir. Bila memang kita belum bisa membantu kawan-kawan atau saudara kita, ada jalan lain yang bisa kita lakukan bahkan jalannya sangat banyak Benar sekali agama Islam ini agama yang memberi kemudahan bagi para pengamalnya.
Pertama bila kita tidak bisa nyumbang langsung sambungkan hai kita kepada allah swt, serahkan semuanya kepada Allah. Dia, mereka, dan kita adalah miliknya. Kita semua diurus oleh Allah dengan. Yang kaya dan yang miskin dikuasai oleh-Nya.
Kedua kita masih ada tenaga untuk bersuci, berwudhu, menggelar sajadah dan shalat dhuha atau shalat malam. Bertasbih, tahmid, tahlil dan takbir, amar ma'ruf, nahi munkar, semuanya bernilai shadaqah. Dan bila kita melaksanakan shalat dhuha dua rakaat itu semua yang tadi telah tercukupi. Apalagi bila shalat dhuha plus dzikir.
kita masih bisa memfokuskan hati, menggerakkan bibir dan mengangkat tangan. Apa yang akan kita lakukan? Apalagi selain berdo'a. Kita ingat-ingat sabda Rasulullah saw;
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلمٍ يَدْعُو لأخِيهِ بِظَهْرِ الغَيْبِ إِلاَّ قَالَ المَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ
Siapa saja, seorang muslim, yang mendo'akan saudaranya bidharil ghaibi maka malaikat berkata, "dan bagimu juga seperti itu.
Maaf saya tidak terjemahkan kata bizhahril ghaibi, sulit. Ya saat kita berdo'a secara ikhlas, mendo'akan saudara kita atau orang lain, dan ia tidak tahu kita mendo'akannya, maka do'a itu termasuk do'a yang paling cepat dikabulkan. Kalau begitu do'akan saja. Ingat do'a buka sekedarnya tapi do'a yang maksimal, ful, dan optimal.
Terus apa lagi yang bisa kita sambungkan lagi. Biar nyambung yang ketiga ini harus dilakukan. Bila kita tidak bisa menyumbang maka segera sambungkan HP mu ke nomor-nomor kawan-kawanmu. Cari yang maksimal siapa yang ingin beramal dan membantu orang lain. Pasti ada. In syaa allah...
Ingat-ingat pesan Nabi saw ini;
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Siapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka ia mendapatkan pahaa seperti yang melakukannya.

