Sebelum kita melanjutkan pembicaraan tentang Doa Selamat di Perjalanan, mari kita menyimak penjelasan Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar tentang tema ini. Beliau menjelaskan;
اعلم أن الأذكار التي تُستحبُّ للحاضر في الليل والنهار واختلاف الأحوال وغير ذلك مما تقدم تُستحبّ للمسافر أيضاً
Kata beliau; "Ketahuilah bahwa dzikir-dzikir yang disunnahkan untuk dibaca oleh yang tidak bepergian, baik malam atau pun siang, pergantian situasi yang berbeda-beda, dan sebagainya - sebagaimana yang telah dijelaskan - (semua itu) disunahkan pula untuk dibaca oleh yang sedang bepergian.
Itulah penjelasan dari Imam Nawawi rahimahullahu ta'ala. Dengan Ini membaca do'a-doa pagi dan petang, do'a-do'a setelah shalat, dan do'a-do'a yang berhubungan dengan situasi-situasi tertentu sangat lah penting untuk diperhatikan.
Selanjutnya Ingin Saya Posting Do'a Untuk Bapak Seperti Ini dari أملي الجنة |
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum bepergian diantaranya adalah Istikharah dan istisyarah. Artinya kita harus memohon petunjuk Allah SWT dengan jalan melaksanakan musyawarah dengan Ahlul 'ilmi yaitu orang-orang yang berilmu dan ahlut taqwa atau orang yang shalih.
Mengenai ini Imam Nawawi menjelaskan;
اعلم أنه يُستحبّ لمن خطرَ بباله السفرُ أن يُشاورَ فيه مَن يعلمُ من حاله النصيحة والشفقة والخبرة، ويثقُ بدينه ومعرفته
Dalam Alinea di atas Imam Nawawi menjelaskan, bahwa disunnahkan bagi yang akan bepergian untuk bermusyawarah dengan orang yang tahu ia tahu akan kondisinya dalam hal nasihat, kasih sayang, dan keahlian terpercaya agama dan pengetahuannya.
Mengenai Istikharah Imam Nawawi menjelaskan;
وإذا شاورَ وظهرَ أنه مصلحةٌ استخارَ الله سبحانه وتعالى في ذلك، فصلَّى ركعتين من غير الفريضة ودعا بدعاء الاستخارة الذي قدَّمناه في بابه
"Dan apabila ia telah bermusyawarah dan tampak kemaslahatannya maka ia harus meminta kepada Allah untuk memilih yang terbaik (istikharah) dalam urusan itu, maka ia shalat dua rakaan sunah dan berdo'a dengan do'a istikharah sebagaimana yang telah dijelaskan pada babnya."
Selnjutnya ynag harus dilakukan adalah berwasiat kepada keluarganya dengan wasiat untuk kebaikan. Kemudian ia mempersaksikan wasiatnya itu kepada yang lainnya.
Yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengupayakan untuk bersungguh-sungguh dalam meraih tujuan dari perjalanannya itu. Berupaya mengetahui ilmu tentang tujuannya itu sangat penting baik ia bepergian untuk menuntut ilmu, naik haji, berjihad, bersilaturahim, dan sebagainya.
Sebelum Keluar Rumah
Sebelum keluar rumah yang harus dilakukan adalah shalat dua rakaat. Shalat ini sangat berfaidah sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah saw. Pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah adalah membaca Surat Al-kafirun, dan pada rakaat kedua setelah bacaan Al-Fatihah maka membaca Surat Al-Ikhlash.
Imam nawawi mencatat ini dalam kitabnya, Al-Adzkar;
يُستحبّ له عند إرادتِه الخروجَ أن يصلِّي ركعتين لحديث المقطم (1) بن المقدام الصحاني (2) ، رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " ما خَلَّفَ أحَدٌ عِنْدَ أَهْلِهِ أفْضَلَ منْ ركعتين يَرْكَعُهُما عنْدَهُمْ حينَ يُرِيدُ سَفَراً " رواه الطبراني
Disunahkan bagi yang yang hendak bepergian dan ia akan segera keluar rumah untuk shalat dua rakaat, berdasarkan pada hadits yang disampaikan oleh shahabat Muth'im ibn Miqdad, radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah saw. bersabda; "Tidak ada sesuatu pun yang ditinggalkan seseorang untuk keluarganya melebihi shalat dua rakaat yang dilakukan di dekat mereka saat ia hendak bepergian." (HR. Ath-Thabrani)
Dalam keterangan yang lain bahwasannya pada rakaat pertama yang dibaca setelah bacaan Surat Al-Fatihah adalah bacaan surat Al-Falaq dan pada rakaat kedua setelah bacaan Al-Fatihah adalah bacaan Surat An-Nas.
Selanjutnya sangat dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi dan Surat Al-Quraisy. Itu semua dimaksudkan untuk memohon keselamatan di perjalanan, agar supaya perjalanan dihindarkan dari marabahaya.
Keterangan di atas dapat diikuti dari penjelasan ulama dalam kitab Al-Adzkar berikut ini;
وقال بعضهم: يَقرأ في الأولى بعد الفاتحة (قُلْ أعُوذُ بِرَبّ الفَلَقِ) وفي الثانية (قُلْ أعُوذُ بِرَبّ النَّاسِ) فإذَا سلَّم قَرأ آيةَ الكُرْسِيِّ، فقد جاء أن مَنْ قَرأ آيَة الكرسي قبلَ خروجهِ من منزلِه لم يصبْه شئ يكرهُه حتى يَرجع (4) ، ويُستحبّ أن يقرأ سورة (لإِيلافِ قُرَيْشٍ) فقد قال الإِمام السيد الجليل أبوالحسن القزويني، الفقيه الشافعي، صاحب الكرامات الظاهرة، والأحوال الباهرةوالمعارف المتظاهرة: إنه أمان من كل سوء
Sebagian para ulama mengatakan; "pada rakaat pertama di baca surat Al-Falaq dan pada rakaat kedua dibaca surat An-Nas. Setelah salam kemudian membaca Ayat Kursi." Ada keterangan yang menyebutkan bahwa barang siapa yang membaca Ayat Kursi sebelum keluar dari rumahnya maka ia tidak akan tertimpa sesuatu yang tidak disukai sehingga ia kembali. Dianjurkan pula untuk membaca Surat Al-Quraisy, Al-Imam yang mulia As-Sayyid Al-khalil Abul Hasan Al-Qazwani, Yang Faqih bermadzhab Syafi'i, yang memiliki syafaat yang nyata, dan ahwal yang bersinar, dan pengetahuan yang sangat jelas, Bahwa membaca Surat Al-Quraisy merupakan keamanan dari segala sesuatu.
Bacaan Ayat Kursi dan Surat Al-Quraisy
Ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (255) لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Surat Al-Quraisy
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ (1) إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (2) فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (3) الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
Bacaan Doa Selamat di Perjalanan
Semenjak Keluar Rumah
Setelah musyawarah, istikharah, wasiat, ta'allum, shalat dua rakaat, membaca Ayat Kursi dan Surat Al-Quraisy, maka selanjutnya membaca do'a-do'a ini;
اللَّهُمَّ بِكَ أسْتَعِينُ، وَعَلَيْكَ أتَوَكَّلُ، اللَّهُمَّ ذَلِّلْ لي صعُوبَةَ أمْرِي، وَسَهِّلْ عَليَّ مَشَقَّةَ سَفَرِي، وَارْزُقْنِي مِنَ الخَيْرِ أكْثَرَ مِمَّا أطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبّ اشْرَحْ لي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أمْرِي، اللَّهُمَّ إني أسْتَحْفِظُكَ وأسْتَوْدِعُكَ نَفْسِي وَدِينِي وأهْلِي وأقارِبي وكُلَّ ما أنْعَمْتَ عَليَّ وَعَليْهِمْ بِهِ مِنْ آخِرَةٍ وَدُنْيا، فاحْفَظْنَا أجمعَينَ مِنْ كُلّ سُوءٍ يا كَرِيمُ
Artinya
Ya Allah hanya kepadamu kami memohon pertolongan, hanya kepada-Mu kami bertawakal. Ya allah mudahkan lah kesulitan urusanku, gampangkan lah bagiku kelelahan dalam perjalananku, berikanlah kepadaku rizki dari kebaikan-Mu lebih banak dari yang aku cari, palingkan lah aku dari semua keburukan. Wahai Tuhanku lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku. Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadamu dan menitipkan diriku kepadamu, agamaku, keluargaku, kerabat-kerabatku, dan semua yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada mereka dari akhirat dan dunia, maka pelihara lah kami semua dari segala keburukan, wahai dzat yang maha mulia.
Selanjutnya membaca do'a ini;
اللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ، وَبِكَ اعْتَصَمْتُ، اللَّهُمَّ اكْفني ما هَمَّني وَمَا لا أَهْتَمُّ لَهُ، اللَّهُمَّ زَوِّدْنِي التَّقْوَى، وَاغْفِرْ لي ذَنْبِي، وَوَجِّهْنِي لِلْخَيْرِ أيْنَمَا تَوَجَّهْتُ
Ya Allah hanya kepada-Mu aku menghadapkan wajahku, dan hanya kepada-Mu aku berpegang teguh. Ya Allah cukupkan lah apa yang menjadi kebingunganku dan dan apa yang tidak aku perhatikan. Ya Allah bekalilah aku dengan ketaqwaan, ampunilah dosaku, dan hadapkan lah aku kepada kebaikan kemanapun aku menghadap.
Selanjutnya dianjurkan untuk memohon untuk dido'akan kepada keluarga, tetangga, kerabat, dan orang-orang yang ditinggalkannya dan ia pun mendo'akan mereka semuanya. Dan ia pun mengatakan kepada mereka;
أسْتَوْدِعُكُمُ اللَّهَ الَّذي لا تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
Saya menitipkan kalian semua kepada Allah yang tidak akan pernah menyia-nyiakan titipannya.
Selanjutnya kalau masih ada kesempatan maka meminta wasiat kepada orang shalih atau yang dituakan sangat baik dilakukan dan bagi yang diminta wasiat maka dipersilahkan untuk memberikan nasihatnya. Selanjutnya ia juga mendo'akannya.
Ini dijelaskan dalam beberapa keterangan berikut ini;
روينا في كتاب الترمذي وابن ماجه عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رجلا قالَ: يا رسولَ الله إني أُريد أنْ أسافرَ فأوصني، قال: " عَلَيْكَ بتَقْوَى اللَّهِ تَعالى، وَالتَّكْبِيرِ على كُلّ شَرَفٍ "، فلما ولَّى الرجلُ قال: " اللَّهُمَّ اطْوِ لَهُ البَعِيدَ، وهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ "، قال الترمذي: حديث حسن
Kami meriwayatkan hadits dalam kitab At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu bahwasannya ada seseorang yang berkata kepada Rasulullah saw; Wahai Rasulallah saya bermaksud untuk bepergian, maka berilah saya nasihat. Maka Rasulullah saw bersabda, wajib bagimu bertaqwa kepad Allah swt dan bertakbir kepada setiap yang mulia. Ketika orang itu meninggalkannya, Rasulullah berdo'a, Ya Allah ringkaskanlah jarak yang jauh baginya, dan ringankan lah perjalannya. Rawi berkata bahwa hadits ini hasan.
Do'a Saat Naik Kendaraan
Inilah do'a naik kendaraan;
سُبْحانَ الَّذي سَخَّرَ لنا هذا وما كنا له مقرنين (3) ، وَإنَّا إلى رَبِّنا لَمُنْقَلِبُونَ
Segala puji hanya miliki Allah, Maha Suci Allah yang telah menjinakkan bagi kami kendaraan ini, padahal sebelumnya kami takkan mampu menguasainya, dan sungguh kami nanti akan pulang kembali kepada Tuhan kami
Setelah itu dilanjutkan membaca do'a ini;
اللَّهُمَّ إنَّا نَسألُكَ فِي سفَرِنَا هَذَا البِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنْ العَمَلِ ما تَرْضَى، اللَّهُمَّ هون عَلَيْنا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنّا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالخَلِيفَةُ في الأهل، اللَّهُمَّ إني أعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثاءِ السَّفَرِ، وكآبَةِ المَنْظَرِ، وَسُوءِ المُنْقَلَبِ في المَالِ والأهْلِ
Ya Allah saya memohon kebaikan dan taqwa dalam perjalananku ini, dan keridoan dari yang aku kerjakan. Ya Allah ringkaskanlah jarak yang jauh baginya, dan ringankan lah perjalannya. Ya Allah Engkaulah yang membersamai dalam perjalanan dan pengganti di keluarga. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam perjalanan, buruknya pemandangan, buruknya tempat kembal dalam harta dan keluarga.
Baca juga do'a ini;
بِسْمِ اللَّهِ مجراها ومرساها إن ربّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dengan menyebut nama Allah saya berjalan dan berlayar sesungguhnya Tuhanku adalah Dzat yang maha pengampun lagi maha penyayang.
Do'a Masuk Suatu Kampung
Sebelum masuk suatu kampung kita dianjurkan berdo'a seperti do'a yang dibacakan Rasulullah saw berikut ini;
اللَّهُمَّ رَبَّ السمَوَاتِ السَّبْعِ وَما أظْلَلْنَ، وَالأَرْضيِن السَّبْعِ وَما أقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّياطينِ وَمَا أضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرّياحِ وَمَا ذَرَيْنَ، أسألُكَ خَيْرَ هَذِهِ القَرْيَةِ وَخَيْرَ أهْلِها وَخَيْرَ ما فِيها، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها وَشَرّ أهْلها وَشَرّ ما فِيهَا
Ya Allah tuhan langit yang tujuh dan segala yang dinaunginya, tuhan tujuh lapis bumi dan segala yang ditelannya, tuhannya angin dan segala yang disebarkannya. Aku memohon kebaikan kampung ini dan kebaikan penduduknya dan segala apa yang ada di dalamnya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan penduduknya, dan keburukan segala yang ada di dalamnya.
Baca juga do'a ini;
اللهم إنا نجعلك في نحورهم، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ
Ya Allah Aku menjadikanmu mengawasi tenggorokan mereka, dan aku berlindung kepadamu dari keburukan mereka.
Baca juga do'a berikut ini;
أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرّ ما خلق
Aku berlindung kepadamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan segala makhluknya.
Dan apabila kemalaman bacalah do'a ini;
يَا أرْضُ رَبِّي وَرَبُّكِ اللَّهُ، أعُوذُ باللَّهِ مِنْ شَرِّكِ وَشَرّ ما فِيكِ، وَشَرّ ما خُلِقِ فِيكِ، وَشَرّ ما يَدبُّ عَلَيْكِ، أعُوذُ بِكَ مِنْ أسَدٍ وأسْوَدَ، وَمِنَ الحَيَّةِ وَالعَقْرَبِ، وَمِنْ ساكِنِ البَلَدِ، وَمِنْ وَالِدٍ وَما وَلَدَ
Hai Bumi milik Tuhanku dan tuhanmu adalah Allah, Aku berlindung kepada Allah dari keburukanmu dan apa yang ada padamu,dan diciptakan padamu, berjalan di atasmu. Aku berlindung kepada-Mu dari harimau dan yang hitam, ular dan kalajengking, penduduk kampung, dan dari bapak dan anaknya.
Itulah do'a-do'a penting agar selamat diperjalanan