Akhirnya Saya Merasakan Juga Ketenangan Ini
Sejak dulu saya sering kali mendengar bahwa dengan berdzikir hati akan menjadi tenang. Namun sepertinya saya kurang mencermati dan belum melaksanakannya.
Setelah saya pikir-pikir, saya sering mengalami yang namanya kebuntuan berpikir dan kebingungan. Beragam faktor bisa menjadi pemicunya.
Terkadang perasaan gundah itu muncul tiba-tiba saja. Seolah tanpa sebab. Dalam bahasa anak muda seperti hampa, sepi, semua terasa mengambang.
Imam Ali - Bila saya tidak salah - pernah menceritakan tentang topik ini. Bahwa kesedihan yang datang dan kita tidak tahu sebabnya, mendadak ada, maka sebabnya adalah dosa.
Maka selanjutnya saya punya tekad bulat untu "mencoba" berdzikir. Tahap awalnya teselip tujuan "menenangkan hati" seperti yang disebutkan tadi.
Pertama Mencari Tahu
Langkah prtama yang saya lakukan adalah mencari informasi-informasi tentang berdzikir. Itu diperoleh dari buku-buku agama Islam yang membahas tentang dzikir.
Saya juga menjadi lebih rajin mendengarkan ceramah agama Islam yang ada di banyak stasion televisi nasional.
Hasilnya saya menjadi tambah semangat untuk berdzikir dan tentu bertambah pengetahuan saya tentang keutamaan, tata cara, bacaan, dan sebagainya.
Saya Memulainya Dari Shalat
Saya meyakini bahwa shalat itu amal terbaik dan paling terkemuka dan mudah. Di dalamnya berisi pujian, dzikir, dan do'a-do'a.
Maka saya memulai dengan memperbaiki bacaan shalat. Saya berupaya membacanya dengan baik, jelas, dan tidak terburu-buru.
Saya mengakui bahwa shalat yang dilakukan selama ini terlalu cepat baik gerakan dan bacaannya.
Maka semenjak itu saya berupaya melakukannya dengan menghadirkan makna-makna dalam hati yang sadar.
Saya terus melakukannya
Saya terus melakukannya
Saya terus melakukannya
Hingga akhirnya saya merasakan perubahan yang baik terjadi dalam diri saya. Saya kini lebih merasa tenang.
Saya berharap anda telah mendahului melakukannya. Dan bila belum mari bersama-sama menekuninya.