-->

Inilah Manusia Pertunjukan

Manusia Pertunjukan apakah ini. Barangkali istilah ini belum banyak dikenal orang. Dan baru-baru ini istilah ini mengemuka kembali. Saat ada fenomena liburan dan lain sebagainya kata ini banyak juga dipakai dalam dunia liburan.

Bagi masyarakat Indonesia yang majemuk dan memiliki banyak suku bangsa, liburan bukan hanya sekedar menghabiskan waktu cuti untuk bersenang-senang. Namun lebih dari itu liburan bergeser menjadi sarana menunjukkan capaian dalam hidup.

Inilah Manusia Pertunjukan
Inilah Manusia Pertunjukan

Ditelusuri lebih dalam ini seperti sarana untuk aktualisasi diri dan unjuk kemampuan. Dalam warnanya yang sedikit malu-malu ia hadir mewarnai fase-fase kehidupan manusia yang terus berjalan.

Secara sederhana bila ada pergi liburan itu berarti bukan hanya sekedar berangkat. Namun di situ lah terjadi pertunjukkan kolosal yang perannya dilakukan oleh orang banyak dengan sempurna. Ia menampilkan bahwa inilah gaya hidup atas keberhasilan selama ini.

Manusia peradaban modern sekarang keluar membawa muka baru dan wajahnya yang asli ia simpan untuk sementara waktu. Meskipun untuk melakukan itu tidak sedikit dana yang harus dikeluarkan. namun itu dianggap wajar sebagai kompensasi kepayahan yang dirasakan selama proses menghasilkan "sesuatu" itu selama ini.

Adakah yang salah? Pada tataran kejiwewaan dan privasi itu tidak lah salah. Namun untuk kwalitas hidup manusia yang lebih baik ini teramat berbahaya. dengan menggunakan muka baru yang sesungguhnya bagaikan topeng besi yang berat lambat laun akan meembuat jiwa manusia lemah dan lelah.

Satu hari nanti saat jiwanya mulai meninggi dan dewasa ia akan kembali kepada keasliannya. Bahkan jiwanya akan merasakan nyaman dengan semua yang natural tanpa basa-basi dan pura-pura. Namun, bisakah fase ini dipercepat? Itu tergantung pilihan masing-masing.

Semua pilihan ada dalam kendali manusia. Nilai akhir dan kejadian dalam semua proses akan berakumulasi membentuk takdir yang pilar dan pondasinya telah dikumpulkan dan diperkuat selama ini.

Dalam kearifan lokal yang bersumber dari sabda agama disarankan agar sendiri atau pun bersama khalayak hendaknya diri kita sama. Jangan menjadi semakin alim ketika berada di tengah orang banyak sementara ia menjadi serigala buas saat menyendiri.

LihatTutupKomentar