-->

Dua Kata Yang Membuat Gerah Para Pegawai

Dewasa ini dunia terasa berputar dengan cepat. Waktu berlari dengan percepatan quantum. Manusia berenang di dalam ruang waktu yang terbatas limit mengajer angan dan mimpi membawa tujuan ingin berbahagia.

Saat semua bercita-cita ingin sukses tampaklah di antara mereka banyak yang sudah sampai pada etafe kesuksesan. Berbondong-bondong generasi berikutnya menauladani tata mencotoh cara dan menyusun trik seperti orang-orang sukses itu lakukan.

Dua Kata Yang Membuat Gerah Para Pegawai
Dua Kata Yang Membuat Gerah Para Pegawai

Meski semua bercita ingin jadi boss besar yang kaya raya namun kenyatannya tidak semua dapat mencapainya. Kebanyakan jadi bawahan dengan prosentase 99%. Sisanya memerintah dunia dengan telunjuknya dan mengatur perbendaharaan alam fana ini dengan tombol rahasia di jari-jemarinya.

Itu pembuka kata yang sangat serius "amat-amat". Mari kita bersantai sejenak!! Di judul ada ungkapan "dua kata yang membuat gerah para pegawai. Tentu judul tersebut sengaja dibuat simplisitas. Sesederhana mungkin ingin menggambarkan bahwa dalam jiwa manusia terkandung potensi ketakunan yang pada saat-saat tertentu muncul dan menguat.

"Pegawai" dimaksudkan sebagai orang yang bekerja untuk yang lain. Ia berada dalam perintah dan pengawasannya. Hubungan majikan dan pegawai sering kali harmonis dan banyak juga yang berujung tragis. Pada skala yang lebih besar hubungan ini akan membuat menara peradaban dan kemajuan semakin bersinar dan tinggi.

Namun, sejarah membuktikan bahwa untuk menyamakan strata antara pegawai dan majikan harus dengan tragedi berdarah. Lihat lah sejarah kaum sosialis yang dimulai dengan gerakan kaum proletar melawan para borjuis.

Ketakutan manusia tentu bukan hanya diwakili dengan dua kata. Namun tulisan ini hanya ingin mencatat dua kata saja. Dua kata pun sudah terlalu banyak. Karena sering kali ketakutan yang sedikit pun hanya akan membuat sengsara.

Pertama Takut Diawasi
Kedua Takut diaudit

Beberapa waktu yang lalu terdengar suara sanga pegawai yang berbicara dengan nada kesal, "Bos yang sekarang ketat ..." Dari nada suaranya terlihat ada perlawanan dan tampak bahwa ia tidak setuju dengan bos yang ketat.

Beberapa hari yang lalu juga di sebuah institusi terlihat banyak dokumen laporan kegiatan berikut dana yang terpakai. Kesibukan membuat dokumen dengan harus merelevansikan semua data dengan fakta di lapangan begitu "heroik" (repot) karena harus benar.

Dari dua kejadian di atas nampak ada ketakutan dalam kegiatan tersebut. Bahasa yang pas menggambarkan itu adalah "gerah". Semua bisa hilang dengan jujur dan akuntabel.
LihatTutupKomentar