Tuesday, February 12, 2019
They had a Row, but They’ve Made. Bila bayi berkelahi kita tidak begitu khawatir karena tidak akan lama akan akur lagi They had a Row, but They’ve Made. Namun bila orang dewasa yang berkelahi bisa-bisa urusannya panjang bahkan para bayi sampai generasi ke tujuh jadi kena imbasnya. Dalam sejarah kita dapati ada dua bangsa yang bersitegang satu sama lain selama ratusan tahun. Hal itu bukan karena para bayi yang berkelahi tapi kakek moyang bayi-bayi itu lah yang berulah.
Pertengkaran kerap terjadi bukan karena hal besar namun karena tidak ada saling pengertian dan saling terbuka dan bersedia mendengarkan yang telah hilang. Sikap mau menag sendiri dan enggan duduk bersama untuk menyelesaikan masalah semakin membuat suasana menjadi tidak nyaman.
Permusuhan adalah keniscayaan hidup. Bila kita dekat dengan Allah maka kita menjadi musuh syetan dan golongannya. Bila kita menjadi sahabat satu pihak maka kita menjadi musuh pihak yang lain. Bila kita berada di pihak yang benar maka siap-siaplah untuk mendapatkan tantangan permusuhan dari pihak kebatilan.
Pertengkaran dan perpecahan adalah dibenci. Namun permusuhan dengan kezaliman adalah disukai. Namun ada pertengkaran atau permusuhan yang paling dibenci. Diantaranya permusuhan yang terjadi diantara saudara seagama. Permusuhan ini sangat tidak diharapkan.
Kemudian permusuhan dengan rang tua yang sama-sama muslim. Kalaupun orang tua berada di pihak yang salah namun bukan berarti harus dengan cara-cara yang kasar.
Lalu pemusuhan dengan saudara sedarah yang muslim. Permusuhan ini sangat tercela. Bila satu sama lain tidak bertegur-sapa dan saling memalingkan muka maka keduanya tidak akan mendapatkan Rahmat Allah swt.
Diantara permusuhan yang paling dibenci adalah permusuhan antara seseorang dengan tetangganya yang muslim. Ini sudah merupakan pelanggaran terhadap tuntunan Rasulullah saw dalam tauladannya terhadap urusan tetangga.
Kemudian permusuhan murid terhadap gurunya yang muslim atau sebaliknya. Permusuhan jenis ini termasuk permusuhan yang menyiratkan bahwa seseorang sudah tidak beretika kepada orang yang mengajarinya huruf dan kata serta membukakan untuknya cakrawala dunia.
Marilah kita berdamai hingga orang orang berkata They had a Row, but They’ve Made.
Pertengkaran kerap terjadi bukan karena hal besar namun karena tidak ada saling pengertian dan saling terbuka dan bersedia mendengarkan yang telah hilang. Sikap mau menag sendiri dan enggan duduk bersama untuk menyelesaikan masalah semakin membuat suasana menjadi tidak nyaman.
Permusuhan adalah keniscayaan hidup. Bila kita dekat dengan Allah maka kita menjadi musuh syetan dan golongannya. Bila kita menjadi sahabat satu pihak maka kita menjadi musuh pihak yang lain. Bila kita berada di pihak yang benar maka siap-siaplah untuk mendapatkan tantangan permusuhan dari pihak kebatilan.
Pertengkaran dan perpecahan adalah dibenci. Namun permusuhan dengan kezaliman adalah disukai. Namun ada pertengkaran atau permusuhan yang paling dibenci. Diantaranya permusuhan yang terjadi diantara saudara seagama. Permusuhan ini sangat tidak diharapkan.
Kemudian permusuhan dengan rang tua yang sama-sama muslim. Kalaupun orang tua berada di pihak yang salah namun bukan berarti harus dengan cara-cara yang kasar.
Lalu pemusuhan dengan saudara sedarah yang muslim. Permusuhan ini sangat tercela. Bila satu sama lain tidak bertegur-sapa dan saling memalingkan muka maka keduanya tidak akan mendapatkan Rahmat Allah swt.
Diantara permusuhan yang paling dibenci adalah permusuhan antara seseorang dengan tetangganya yang muslim. Ini sudah merupakan pelanggaran terhadap tuntunan Rasulullah saw dalam tauladannya terhadap urusan tetangga.
Kemudian permusuhan murid terhadap gurunya yang muslim atau sebaliknya. Permusuhan jenis ini termasuk permusuhan yang menyiratkan bahwa seseorang sudah tidak beretika kepada orang yang mengajarinya huruf dan kata serta membukakan untuknya cakrawala dunia.
Marilah kita berdamai hingga orang orang berkata They had a Row, but They’ve Made.