Sebelum kita bicara tentang perbedaan nikah zaman dahulu dan zaman sekarang, kita harus sepakat dahulu bahwa berpasangan merupakan fitrah dan kodrat manusia. Bagaimana sepakat atu tidak?! Kalau tidak sepakat silahkan anda mengajukan alasan. Bila tidak sepakat maka anggap saja ini merupakan opini pribadi saya. Saya menulis memang untuk mengasah kepribadian saya. Bila tidak berkenan tidak usah dibaca. Namun bila merasa ada yang pantas dibaca maka silahkan tuntaskan sampai titik terakhir di halaman ini.
Pernikahan sangat didambakan oleh tiap orang. Bahkan bila keinginan untuk menikah itu telah sirna dan tiada maka kita harus meyakini bahwa itu tidak benar. Karena tadi kita telah sepakat bahwa nikah bagian dari fitrah atau kodrat maka sebenarnya harapan unuk menikah itu selalu ada. Memang sering kali terjadi harapan itu sirna. Namun sekali lagi percayalah itu tidak sirna hingga tidak berbekas. Ia tidak hilang namun tertutupi oleh beberapa hal, mungkin trauma, dendam, iri, kekeliruan cara pandang, gaya hidup yang tidak sesuai kodrat, merasa ingin suci dengan tidak menikah, atau hal yang lain.
Agar tidak tegang silahkan simak cerita berikut;
Diceritakan seseorang yang bernama DubaDuba yang telah berumur 60 tahun baru mengalami malam pertamanya. Seorang keponakannya yang bernama Baalveer merasa penasaran akan pengalaman malam pertama yang dialami pamannya. Pagi masih gelap dan jamaah Shubuh baru selesai. Dari sudut bangunan masjid terlihat ada orang yang terduduk dan dapat dipastikan bahwa ia sedang menagis, itu terdengar dari isakannnya yang terdengar agak keras. Baalveer langsung menemui orang itu, dan ternyata setelah dekt ia baru sadar bahwa yang sedang menangis itu adalah pamannya ; DubaDuba. Melihat DubaDuba menangis Baalveer semakin penasaran, apakah gerangan yang terjadi pada pamannya? Bukankah dia seharusnya gembira?!
Baalveer : Paman, kenapa menagis? Bukankan seharusnya pengantin baru bergembira?
DubaDuba : Eh kamu Veer ... ! Enggak kok, paman gak menagis.
Baalveer : Itu matanya ??!
DubaDuba : Hehe ... Paman kelilipan Baalveer ... !!
Baalveer : Udah deeh, Paman jangan bohong. Ayo kenapa Paman?
DubaDuba : Paman tidak sedih Baalveer ... !
Baalveer : Terus kalau tidak sedih kenapa Paman menagis?
DubaDuba : Paman menangis karena sangat menyesal!
Baalveer : Menyesal ??! Kenapa paman, Apakah ...?
DubaDuba : Paman menyesal bukan karena apa-apa.
Baalveer : Teruuuus ...!
DubaDuba : Paman menyesal, kenapa tidak dari dulu, ternyata nikah itu enak tau !!!
Baalveer : Eng ing eng ... twew twew twew
Nah seperti itulah keadannya. DubaDuba saja tahu dan yang sudah pada menikah pasti tahu betul itu. Iya kan ?! Nah bagi sobat-sobat yang belum pada nikah ayo buruan cari pasangan. Caranya gimana?
- Berdo'a dulu
- Berdo'a lagi
- Berdo'a terus
- Ingat berdo'a menunjukkan bahwa kita butuh pada Allah
- Orang yang mersa butuh pada-Nya sangat disukai-Nya
- Orang yang merasa butuh pasti akan menggunakan semua yang ada untuk menutupi kebutuhannya.
- Dari mulai hati Pikiran, Anggota badan, Lisan, Harta, Jabatan.
- Pokonya semua dikerahkan sebagai tanda bahwa ia lagi butuh.
- Terus saat kita berdoa kita menyatakan bahwa kita bersedia merendahkan diri.
- Orang yang kaya begini sangat disukai Allah.
- Terus berdoalah dengan bahasa yang timbul dari ikhlas dan iman.
- paki bahasa arab boleh atau bahasa daerah masing-masing juga boleh.
- Mintalah jodoh yang soleh, kaya, terhormat, dan ketirunan orang mulia.
- Setelah itu cari deh, tanya kawan, saudara, sahabat, teman kantor, ibu-ibu pengajian atau bapak-bapak di sekeliling anda barang kali bisa mempertemukan dengan jodoh anda.
- Ingat jangan pacaran.
- Bila ada langsung nazhor atau lihat.
- Coco, lamar langsung.
- Jangan lama-lama nikah saja langsung.
Nah sampai disini kita akan tahu ada beberapa cara menikahkan zaman sekarang yang berbeda dengan asalnya pernikahan, terutama nikah menurut islam. Harap diingat walaupun ini orang awam, tapi orang awam ini muslim. Jadi biar bodoh tetap inginnya diakui sebagai muslim, hehe ... sorry bukan narsis, tapi maksain.
Pertama, orang awam lihat pernikahan sekarang diawali dengan pacaran. wah ini menurut orang awam jadi ribet. Kenapa, karena untuk sampai pada tahap pernikahan tidak mesti pacaran dahulu. Yakin deh menikah lebih menmbahagiakan dari apapun. Bila ingin kenal bisa lewat jalur perkenalan yang bernama ta'aruf. Apa bedanya ta'aruf dengan pacaran? Bedanya adalah ta'aruf dilaksanakan dengan tujuan untuk menikahi dan mengenalkan yang pelaksanaannya dilakukan terang-terangan. dalam ta'aaruf tidak diperbolehkan, misalnya memandang, meraba, dan lain-lain. Nah kalau pacaran maksud dan tujuannya masih absurd. seringkali dilakukan sembunyi-sembunyi dan banyak pelanggaran. Bila ingin menikah lewat ta'aruf lebih baik. Karena taaruf atau pacaran tidak menjamin lamanya usia pernikahan. Taaruf dilakukan karena semata-mata tuntunan agama dan kemashlahatan. Dan taaruf jelas lebih sehat dan islami.
Kedua, Orang awam memandang bahwa biaya pernikahan jangan mahala-mahal. Bagi anak orang kaya atau yang ekonominya bagus mungkin akan ringan-ringan saja. Namun bagi yang tidak punya kan tidak logis gara-gara harus menyediakan uang sekian-sekian untuk biaya ke KUA atau resepsi dan macam-macamnya kan merepotkan. maka bagi para petugas di KUA kalian berlaku zhalim bila menambah biaya yang bukan peruntukannya. Itu termasuk perbuatan mempersulit urusan orang lain. Dan bagi para calon mertua dan calon isteri harus lah faham bahwa acara resepsi itu harus sesuai kemapuan, jangan sampai setelah acara selesai menyisakan utang yang menggunung.
Nah karena orang awam belum tahu kelanjutannya, jadi tulisan ini hanya sampai di sini dahulu. Satu pesan bagi yang akan menikah sementara padamu belum ada biaya, maka berdo'alah dan bekerjalah sampai kita punya mata pencaharian. Bila belum punya penghidupan untuk biaya setelah menikah maka jangan kecil hati, berddo'alah dan bekerjalah. Bila kita miskin semoga setelah menikah kita dijadikan kaya oleh allah karena keyakinan kita dalam melaksanakan titah-Nya dan sunnah Rasul-Nya. Semoga allah menambah dan melipat gandakan rizki anda semua.. Amiin
Pernikahan adalah jalan yang suci dengan banyak sekali keistimewaan. Sunnah ini mewadahi ibadah-ibadah lainnya hingga palaalanya semakin bertambah.
Pernikahan adalah jalan yang suci dengan banyak sekali keistimewaan. Sunnah ini mewadahi ibadah-ibadah lainnya hingga palaalanya semakin bertambah.