Kata orang ilmu tertinggi itu ilmu filsafat. Karena katanya filsafat itulah yang bisa menjawab permasalahan kecil sampai yang besar. Kata orang ilmu ini adalah asal dari segala ilmu. Ilmu inilah yang bisa enjawab dari mana, kemana, dan tugas apa yang harus kita letakkan dalam hidup ini.
Tapi ada kejanggalan dalam alur berpikir di atas dalam hati saya. Karena bila disbanding-bandingkan penjelasan ala filsafat dan al-Qur’an serta Al-Sunnah sungguh jauh berbeda. Bagikan bumi dan langit. Katanya filsafat itu bisa menjelaskan asal mula kita. Setelah dikaji ngomongnya jadi bermacam-macam dan seperti anak kecil. Mengada-ada dan menggelikan. Awabannya ngasal anak kecil seperti saya ini kayanya bisa ngejawab gitu doing mah kagak kudu pake istilah filsafat. Bagaimana dengan jawaban Al-Qur’an ? nah dalam Al-Qr’an jawabannya sangat jelas. Jadi manusia bisa berpikir yang lain lagi kagak usah mikirin yang ini karena jawabannya udah ada.
Terus bila filsafat katanya bisa menjawab pertanyaan akan kemana manusia. Ternyata jawabannya juga ngasal. Ada yang udah aja kalau mati mah mati. Kagak logis banget. Padahal ada yang baik belum terbalas kebaikannya. Dan ada yang jahat belum juga kena hukumannya. Bagaimana dengan Al-Qur’an? Jawaban dalam Al-Qur’an begitu jelas. Semua akan kembali kepada-Nya. Ada yang dapat bahagia atas kemurahan Allah. Ada yang sengsara karena amalnya tidak diterima Allah. Sorga dan neraka ada dalam kekuasaan Allah.
Kemudian kata orang bahwa filsafat akan membuat orang tahu akan tugas hidupnya. Ternyata jawabannya pun asbun. Sda yang mengatakan ini dan itu, bahkan ada yang mengatakan bahwa manusia tidak punya tugas yang harus dilakukan. Karena mereka telah mengangkat dirinya sendiri sebagai tuhan.
Berpikir harus dan itu ajaran Al-Qur’an. Tapi mengagungkan filsafat it tidak bagi saya … Ajaran yang mana yang lebih baik dari Al-Qur’an … moal aya nepi ka iraha wae oge.
Tapi ada kejanggalan dalam alur berpikir di atas dalam hati saya. Karena bila disbanding-bandingkan penjelasan ala filsafat dan al-Qur’an serta Al-Sunnah sungguh jauh berbeda. Bagikan bumi dan langit. Katanya filsafat itu bisa menjelaskan asal mula kita. Setelah dikaji ngomongnya jadi bermacam-macam dan seperti anak kecil. Mengada-ada dan menggelikan. Awabannya ngasal anak kecil seperti saya ini kayanya bisa ngejawab gitu doing mah kagak kudu pake istilah filsafat. Bagaimana dengan jawaban Al-Qur’an ? nah dalam Al-Qr’an jawabannya sangat jelas. Jadi manusia bisa berpikir yang lain lagi kagak usah mikirin yang ini karena jawabannya udah ada.
Terus bila filsafat katanya bisa menjawab pertanyaan akan kemana manusia. Ternyata jawabannya juga ngasal. Ada yang udah aja kalau mati mah mati. Kagak logis banget. Padahal ada yang baik belum terbalas kebaikannya. Dan ada yang jahat belum juga kena hukumannya. Bagaimana dengan Al-Qur’an? Jawaban dalam Al-Qur’an begitu jelas. Semua akan kembali kepada-Nya. Ada yang dapat bahagia atas kemurahan Allah. Ada yang sengsara karena amalnya tidak diterima Allah. Sorga dan neraka ada dalam kekuasaan Allah.
Kemudian kata orang bahwa filsafat akan membuat orang tahu akan tugas hidupnya. Ternyata jawabannya pun asbun. Sda yang mengatakan ini dan itu, bahkan ada yang mengatakan bahwa manusia tidak punya tugas yang harus dilakukan. Karena mereka telah mengangkat dirinya sendiri sebagai tuhan.
Berpikir harus dan itu ajaran Al-Qur’an. Tapi mengagungkan filsafat it tidak bagi saya … Ajaran yang mana yang lebih baik dari Al-Qur’an … moal aya nepi ka iraha wae oge.