Bagaimakah bila ada orang yang membela remaja yang melakukan kesalahan … ???
Salah satu kata yang biasa terdengar adalah “ … tidak apa-apa dia kan masih anak-anak, masih remaja, masih ABG, belum punya pendirian … ”
Membesarkan hati dan melakukan pembelaan terhadap anak adalah hal yang harus dilakukan. Pemahaman akan kondisi kejiwaan para remaja merupakan hal yang harus ditingkatkan. Namun mengatakan He is a Gullible Teenager ketika para remaja melakukan kesalahan dapat menjadi boomerang yang memangkas bangunan pendidikan anak-anak kita.
Kita paham bahwa anak-anak dalam masa remajanya masih belum kokoh pribadinya. Mereka masih mencari jati dirinya. Ambisius dan suka ikut-ikutan adalah salah satu tanda yang selalu ada pada mereka. Mengidolakan seseorang yang menarik perhatian mereka menjadikannya tokoh ideal yang wajib diikuti.
Itulah masa remaja yang selalu digambarkan sebagai masa-masa rentan dan menentukan. Bila salah mengarahkan maka remaja akan salah arah. Dan bila pendidikan berpengaruh dengan baik maka remaja akan berkembang menjadi pribadi yang kuat dan siap menyongsong masa depan.
Contoh Sejarah
Bila kita membuka lembaran sejarah umat manusia maka kita tidak akan kesulitan menemukan contoh ideal bagi remaja yang sukses dalam membangun masa remajanya. Dengan kejiwaan remaja ia mampu mengelola pribadinya menjadi pribadi yang penuh pendirian.
Diantara yang dapat kita sebutkan adalah Muhammad Al-Fatih. Dalam sejarah disebutkan bahwa selama anak-anak dan saat remaja ia ditempa dan menempa diri dengan ilmu dan taqwa. Semua berjalan baik. Ia menjadi pemimpin yang sukses dalam usia mudanya. Teguh pendirian berpadu dengan dalamnya ilmu dan taqwa.
Jadinya membela remaja adalah dengan mendidik dan memahami bahwa mereka remaja. Namun jangan bela kesalahannya dan mendakwa masa remaja sebagai penyebabanya.
Salah satu kata yang biasa terdengar adalah “ … tidak apa-apa dia kan masih anak-anak, masih remaja, masih ABG, belum punya pendirian … ”
Membesarkan hati dan melakukan pembelaan terhadap anak adalah hal yang harus dilakukan. Pemahaman akan kondisi kejiwaan para remaja merupakan hal yang harus ditingkatkan. Namun mengatakan He is a Gullible Teenager ketika para remaja melakukan kesalahan dapat menjadi boomerang yang memangkas bangunan pendidikan anak-anak kita.
Kita paham bahwa anak-anak dalam masa remajanya masih belum kokoh pribadinya. Mereka masih mencari jati dirinya. Ambisius dan suka ikut-ikutan adalah salah satu tanda yang selalu ada pada mereka. Mengidolakan seseorang yang menarik perhatian mereka menjadikannya tokoh ideal yang wajib diikuti.
Itulah masa remaja yang selalu digambarkan sebagai masa-masa rentan dan menentukan. Bila salah mengarahkan maka remaja akan salah arah. Dan bila pendidikan berpengaruh dengan baik maka remaja akan berkembang menjadi pribadi yang kuat dan siap menyongsong masa depan.
Contoh Sejarah
Bila kita membuka lembaran sejarah umat manusia maka kita tidak akan kesulitan menemukan contoh ideal bagi remaja yang sukses dalam membangun masa remajanya. Dengan kejiwaan remaja ia mampu mengelola pribadinya menjadi pribadi yang penuh pendirian.
Diantara yang dapat kita sebutkan adalah Muhammad Al-Fatih. Dalam sejarah disebutkan bahwa selama anak-anak dan saat remaja ia ditempa dan menempa diri dengan ilmu dan taqwa. Semua berjalan baik. Ia menjadi pemimpin yang sukses dalam usia mudanya. Teguh pendirian berpadu dengan dalamnya ilmu dan taqwa.
Jadinya membela remaja adalah dengan mendidik dan memahami bahwa mereka remaja. Namun jangan bela kesalahannya dan mendakwa masa remaja sebagai penyebabanya.