-->

Hadits Tentang Keistimewaan dan Kelebihan Wudhu Sebelum Tidur

Berangkat dari kebiasaan kami sebagai santri pada sebuah pesantren, kami biasa dianjurkan untuk berpuasa di awal masuk pesantren. Puasanya banyak; ada puasa menahan makan dan minum dalam bentuk puasa dawud, puasa tidak bicara yang tidak baik, puasa malas, dan banyak lagi. Tahapan ini disebut riyadhah. Semacam ospek ketika masuk sekolah. Diantara bentuk riyadho adalah menjaga wudhu yang diawali dibimbng tata cara meluruskan hati dan niatnya.

Semua amalan yang diwajibkan islam diperkenalkan dan bertahap diamalkan. Kami digembleng dengan ketata, husnul intiha bihusnil ibtida. Maka santri berusaha mengisi jiwanya dengan ajaran-ajaran baik bahkan sampai tersenyumpun kami diajari.

Baca juga: Apa Itu Wudhu, Dalil dan Hikmah Filosofinya


Dalam hal ini tentu setiap amalan diterangkan dalil dan sebagian hikmahnya. Diantara sekian banyak penerangan adalah dalil wudhu sebelum tidur. Dalilnya ternyata sangat dekat berada dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Imam Muslim.

Rasulullah saw Bersabda; Rasulullah, “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat” (HR. Bukahri dan Muslim).


Para 'ulama telah membahas hikmah wudhu sebelum tidur ini. Diantara yang bisa kita petik adalah berharap kepada Allah agar mensucikan jiwa dan raga kita saat tidur atau bila kita meninggal saat kita tidur semoga Allah mensucikan jiwa kita dan diterima dengan penuh keridhaan olehnya. Orang yang berwudhu adalah orang yang bertaubat yang berharap ampunan Tuhannya, "Allahumma ij'alni mintatawwabiina". Dan balasan orang-orang yang bertaubat adalah ampunan Allah. Orang yang diampuninya adalah orang yang disuckannya bagaikan bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya, wa ij'alni mina al-mutathahhiriin".

Dalam Hadits lain Rasulullah menjelaskan keistimewan berwudhu sebelum tidur dengan sabdanya yang istimewa, menarik hati dan mengikat makna. Beliau bersabda;

“Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hambaMu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci” (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.).

Sangat memikat hati. Bagi kita yang sudah mengakui banyak berbuat dosa, ampuanan Allah begitu kita harapkan. Kita ingin selalu dekat dengannya. Taqarrub kepada Allah akan dapat dicapai dengan jalan kesucian. Berpikiran suci, berkata suci, dan berlaku suci, dan kita harus terus bertaubat jangan merasa suci. Demikian .... Maafkan bila banyak yang salah. Tegur dengan teguran yang sesuai dengan etika seorang muslim kepada saudaranya yang muslim.

Belajarlah dan hapalkanlah hadits-hadits Rasulullah saw.. Ucapan dan sunahnya sangat istimewa dan melebihi kalam manusia biasa. Ia dibimbing wahyu hingga tidak menyisakan celah bagi kesalahan yang mengundang ketidakpercayaan.
LihatTutupKomentar