Sore-sore begini paling enak adalah nyantai, jalan sore-sore, ngabuburit, atau menonton berita di Tv. Sekarang ini catatan yang akan diposting berisi konten yang nyantai. Kita akan bercerita tentang obat jerawat yang paling ampuh.
Awal cerita di sebuah perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan Kian Santang dan Rara Santang MAS Al Holiliyah Cidaun, berkumpul di sana para tamu ambalan, para pembina, dan kakak-kakak penguji.
Cerita Gak Lucu: Wortel Obat Mata Paling Berbahaya
Baca Juga Kesalahan Orang yang berjerawat
Tips Cepat menghilangkan Bekas Jerawat
Sudah menjadi hal biasa bila dalam kegiatan di luar ruangan para peserta sering mengalami gangguan kesehatan. Saat itu ada beberapa peserta yang mengeluhkan sakit di bagian kepala, perut, dan kaki. Ada juga peserta yang pingsan.
Maka petugas medis baik dari PMR hadir di sana. Turut hadir di sana para pembina dan ada seorang alumni yang terbilang sukses. Ia sekarang bertugas sebagai tenaga medis di sebuah kecamatan. Kemudian perbincangan dan kelakar semakin terdengar keras yang dihiasi dengan suara tertawaan mereka.
Sampailah kepada perbincangan yang sangat lucu antara seorang guru dan sang alumni itu tadi. Sang guru mengwali perbincangan dengan agak sedikit bercanda dan bermain teka-teki.
Guru: "Cik pak dokter, minta obat jerawat paling ampuh!" katanya sambil tersenyum.
Alumni: "Kunaon atuh nya pa ..."
Guru: "har Bukankah kamu yang jadi dokter ...!"
Kemudian sang alumni menyebutkan beberapa nama obat jerawat, dari yang alami sampai yang buatan pabrik dengan merek yang bermacam-macam. Setelah mendengar penjelasan muridnya itu Pak Guru cuma tersenyum. Dan dengan santai ia menimpali,
Guru: "Tapi aya nu paling ampuh."
Alumni: "Ku naon Pa? (dengan apa?)"
Suasana agak hening sesaat setelah sang alumni melontarkan pertanyaannya. Pak Guru sepertinya sengaja membiarkan muridnya berpikir. Namun setelah lama ia tidak juga menemukan jawabannya, dan sepertinya sang alumni mulai tau bahwa Gurunya itu mencandainya." Kemudian ia berkata,
Alumni: "Apa atuh Pak ..?"
Dengan santai Pak Guru Menjawab,
Guru: "KU TERONG."
Mendengar jawaban Pak Guru sang alumni cuma nyengir aja geli sambil bertanya,
Alumni: "Dikumahakeun Pak ? (digimanain pak?)"
Dengan mimik muka yang dingin Pak Guru menjawab,
Guru: "Ditakolkeun (dipukulkan."
Menengar jawabn Pak Guru tadi, sang alumni dan semua yang ada di sana pada ketawa semuanya, bahkan yang sakit pun tersenyum, sepertinya dalam diam mereka diam-diam menyimak perbincangan tadi.
Jangan terlalu serius membacanya ...
Awal cerita di sebuah perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan Kian Santang dan Rara Santang MAS Al Holiliyah Cidaun, berkumpul di sana para tamu ambalan, para pembina, dan kakak-kakak penguji.
Cerita Gak Lucu: Wortel Obat Mata Paling Berbahaya
Baca Juga Kesalahan Orang yang berjerawat
Tips Cepat menghilangkan Bekas Jerawat
Sudah menjadi hal biasa bila dalam kegiatan di luar ruangan para peserta sering mengalami gangguan kesehatan. Saat itu ada beberapa peserta yang mengeluhkan sakit di bagian kepala, perut, dan kaki. Ada juga peserta yang pingsan.
Maka petugas medis baik dari PMR hadir di sana. Turut hadir di sana para pembina dan ada seorang alumni yang terbilang sukses. Ia sekarang bertugas sebagai tenaga medis di sebuah kecamatan. Kemudian perbincangan dan kelakar semakin terdengar keras yang dihiasi dengan suara tertawaan mereka.
Sampailah kepada perbincangan yang sangat lucu antara seorang guru dan sang alumni itu tadi. Sang guru mengwali perbincangan dengan agak sedikit bercanda dan bermain teka-teki.
Guru: "Cik pak dokter, minta obat jerawat paling ampuh!" katanya sambil tersenyum.
Guru: "har Bukankah kamu yang jadi dokter ...!"
Kemudian sang alumni menyebutkan beberapa nama obat jerawat, dari yang alami sampai yang buatan pabrik dengan merek yang bermacam-macam. Setelah mendengar penjelasan muridnya itu Pak Guru cuma tersenyum. Dan dengan santai ia menimpali,
Guru: "Tapi aya nu paling ampuh."
Alumni: "Ku naon Pa? (dengan apa?)"
Suasana agak hening sesaat setelah sang alumni melontarkan pertanyaannya. Pak Guru sepertinya sengaja membiarkan muridnya berpikir. Namun setelah lama ia tidak juga menemukan jawabannya, dan sepertinya sang alumni mulai tau bahwa Gurunya itu mencandainya." Kemudian ia berkata,
Alumni: "Apa atuh Pak ..?"
Dengan santai Pak Guru Menjawab,
Guru: "KU TERONG."
Mendengar jawaban Pak Guru sang alumni cuma nyengir aja geli sambil bertanya,
Alumni: "Dikumahakeun Pak ? (digimanain pak?)"
Dengan mimik muka yang dingin Pak Guru menjawab,
Guru: "Ditakolkeun (dipukulkan."
Menengar jawabn Pak Guru tadi, sang alumni dan semua yang ada di sana pada ketawa semuanya, bahkan yang sakit pun tersenyum, sepertinya dalam diam mereka diam-diam menyimak perbincangan tadi.
Jangan terlalu serius membacanya ...