Senioritas bukan hanya terjadi di alam manusia saja, namun ceritanya terjadi juga di organisasi para syetan. Maka yang menjadi senior biasanya kerjaannya nyuruh-nyuruh yang junior. Yang senior tinggal duduk-duduk dan tunjuk sana-tunjuk sini. Giliran yang junior melakukan kesalahan maka cacaian dan makaian akan meluncur bagaikan roket.
Kemudian datang satu syetan yang masih ingusan. ia segera mendekat ke arah perkumpulan para syetan senior itu. Melihat ada syetan junior datang ke perkumpulan mereka, para syetan senior berkata, "Ada apa kamu ke sini, enyahlah ini bukan tempat kami, kami para senior. Tempatmu sana bergabung dengan syetan ingusan yang sebaya dengan kamu .... haha hah hahaaa." Begitulah mereka.
Syetan junior berkata, "Aku datang kesini untuk satu keperluan, saya ada yang disampaikan kepada penghulu para syetan."
Mendengar perkataan syetan junior itu syetan paling senior berbicara, "Biarkan dia, barangkali ia mengabarkan kabar gembira bagi kita."
Setelah itu syetan junior memberanikan diri berkata dengan lantang, "Baginda, saya ingin berhenti jadi syetan."
Mendengar pernyataan syetan junior suasana jadi riuh dan hampir tak terkendali. Namun terdengar suara keras dari syetan paling senior sehingga membuat semua terdiam. Syetan paling seniora berkata, "Apa kau bilang ... kamu ingin berhenti jadi syetan?"
"Betul baginda." Kata syetan senior.
"Apa yang membuatmu berniat ingin pensiun jadi syetan, apakah fasilitas yang ku berikan kurang, apakah jabatan yang kuberikan atas keberhasilanmu mengoda manusia masih kurang, atau kamu punya keinginan yang lain?" Tanya syetan paling senior.
"Suahlah baginda serahkan ia pada kami, biar kami lumat tubuhnya." Kata salah satu syetan senior.
"Usirlah dia dari sini baginda, kami tidak sudi melihat pengkhianat pengecut seperti dia." kata Syetan senior yang lain.
"Diamlah kalian" Kata syetan paling senior dengan berwibawa. Suasana kembali hening dan sangat tegang.
""Apakah kami bisa menjelaskan alasanmu ingin pensiun jadi syetan, wahai anak muda?" Kata syetan senior lagi
"Begini baginda,Aku telah berhasil menyusup ke dalam hati manusia hingga sampai ke ulu hati dan pusat pikirannya, aku telah pula merasuki aliran darahnya dan merusaknya, aku juga telah menaklukan bisikan hati dan telah takluk pula dalam kekuasaanku, aku menguasai apapun yang terbersit dalam hati dan pikirannya, aku telah sukses menghalangi manusia dari berpikir benar dan jujur dan dari tempat-tempat penyebar kebaikan dan kebenaran, Aku pun telah berhasil menakut-nakuti mereka hingga mereka takut kehilangan harta, anak, jabatan, dan kedudukan."
Syetan junior yang dari tadi nyerocos dengan semangat kemudian berhenti sejenak. Ia mengambil nafas untuk berbicara selanjutnya.
"Terus." Kata syetan senior.
Kemudian syetan junior melanjutkan' "Aku juga telah berhasil memberikan saran agar manusia pelan-pelan berbuat buruk dan sedikit-sedikit meninggalkan kebaikan. aku pun telah mampu menggiring mereka dari jalan kebenaran yang terang dan lapang menuju jalan yang sempit dan gelap. Aku pun telah berhasil meloloskan seruan keburukan yang aku hembuskan kepada mereka. Aku jebak mereka dan telah pula mereka masuk ke dalam erangkapku yang lemah namun mereka tidak tahu kelemahannya. Bisikanku telah berhasil membuat mereka terpesona dan lebih bersedia untuk mengikuti jalan yang ku perintahkan. Dengan janji yang dusta kuyakinkan mereka bahwa aku yang akan menjadi pelindung dan penolong buat mereka."
Syetan junior kembali berhenti, dan dengan tatapan mata-mata para syetan senior yang marah sekaligus heran dia mencoba melanjutkan.
"Lanjutkan pembicaraanmu, anak muda!" Kata syetan paling senior.
"Terima kasih baginda, baiklah akan saya lanjutkan alasan-alasan saya." Kata syetan junior.
"Baginda, Aku telah sukses memperdaya mereka hingga mereka patuh terhadap yang aku perintahkan. Aku pun telah pula berhasil membuat mereka lupa akan tugas hidupnya di dunia, mereka lupa pada tuhan mereka, mereka lupa akan diri dan tugasnya. Aku pun telah pula sukses menyulut api permusuhan, perpecahan, perang dan pertumpahan darah diantara mereka. Aku pun sukses menyuruh mereka bermaksiat dan untuk kafir mengingkari yan g seharusnya mereka imani. Mereka telah menjadi makhluk yang amoral yang tidak tahu hak dan kewajibannya."
Sampai di sini suasana menjadi hening, namun suara syetan paling senior yang tertawa terbahak-bahak membuat syetan-syetan senior pun ikut tertawa. Mereka menjadi senang dengan keberhasilan syetan junior dalam mencelakakan manusia anak cucu Adam, musuh bebuyutannya dahulu.
Syetan paling senior kemudian berbicara sambil tidak henti tertawa,
"Aku telah mendengarkan pembicaraanmu, dan aku sangat senang mendengarkan kesuksesan dan keberhasilanmu dalam menjerumuskan cucu-cucu adam dan menjauhkannya dari Tuhan kita."
"Ya, baginda." Kata syetan junior singkat.
"Namun begitu, aku masih heran, dan terasa ada yang mengganjal dalam diriku akan sikapmu yang ingin pensiun jadi syetan, Apakah yang membuatmu begitu?" Kata syetan senior lagi.
Syetan junior kemudian bersiap untuk kembali berbicara,
"Begini baginda, telah kupaparkan keberhasilanku dalam menggiring manusia untuk menjauhi tuhan mereka. Dan baginda tahu tingkah laku mereka sekarang ini, MEREKA TELAH MENJADI SYETAN, DAN MEREKA TELAH MENJADI SYETAN YANG SEBENARNYA."
"Apa maksudmu, wahai anak muda." Kata syetan paling senior.
Syetan junior bersiap melanjutkan pembicaraannya,
"Baginda tau gak ... ?"
"Apa ... ?" Kata syetan senior.
"Mau tau gaaak ... ?" Kata syetan junior.
"Ya apa, anak muda, cepatlah jangan bercanda." Kata syetan senior.
"Yang jelas baginda, mau tau apa kagak." Kata syetan junior.
"Dasar makhluk penggoda, cepatlah katakan, aku ingin tau." Kata syetan senior.
"Ingin tau aja, apa ingin tau banget ... ?" Kata syetan junior lagi.
"Huh dasar syetan alay, Sudahlah anak muda, jangan membuatku penasaran. Aku ingin tahu banggget deh ... " Kata syetan paling senior mengikuti gaya alay syetan junior.
"Baiklah baginda, baginda harus tau, bahwa KELAKUAN MEREKA LEBIH BEJA DARI KELAKUAN KITA. AKU TAKUT TERGODA OLEH MEREKA KARENA METEKA TELAH MENJADI SYETAN ASLI. Aku memilih berhenti saja jadi syetan, karena tugas kita telah diabil alih mereka. Aku ingin berganti profesi saja." Kata syetan junior.
"Ha ha ha ..." Syetan senior tidak berhenti tertawa diikuti oleh syetan-syetan senior yang lain. ia lanas bicara.
"Dari pada kamu kuberhentikan, lebih baik aku angkat kamu menjadi komandan para syetan junior atas keberhasilanmu itu tadi ... ha ha ha ha ha ha "
Jangan sampai tipu daya setan yng begitu rapuh mengalahkanmu.
Begitulah syetan ia tidak akn berhenti menuntaskan dendamnya yang tidak akan tuntas.
Baca juga: 18 trik Iblis Menggoda Manusia
Saat itu sekumpulan syetan senior sedang berkumpul dengan kawan-kawan syetan senior yang lain. Terlihat di tengah-tengah perkumpulan itu ada syetan yang nampak paling ditakuti oleh syetan-syetan lainnya. Meskipun terlihat paling tua namun ia adalah yang paling berwibawa dalam perkumpulan itu. Terbukti saat ia berbicara semua tidak ada yang berani yang menyela. Pada meeting para senior itu terlihat mereka sedang berdiskusi serius.Kemudian datang satu syetan yang masih ingusan. ia segera mendekat ke arah perkumpulan para syetan senior itu. Melihat ada syetan junior datang ke perkumpulan mereka, para syetan senior berkata, "Ada apa kamu ke sini, enyahlah ini bukan tempat kami, kami para senior. Tempatmu sana bergabung dengan syetan ingusan yang sebaya dengan kamu .... haha hah hahaaa." Begitulah mereka.
Syetan junior berkata, "Aku datang kesini untuk satu keperluan, saya ada yang disampaikan kepada penghulu para syetan."
Mendengar perkataan syetan junior itu syetan paling senior berbicara, "Biarkan dia, barangkali ia mengabarkan kabar gembira bagi kita."
Setelah itu syetan junior memberanikan diri berkata dengan lantang, "Baginda, saya ingin berhenti jadi syetan."
Mendengar pernyataan syetan junior suasana jadi riuh dan hampir tak terkendali. Namun terdengar suara keras dari syetan paling senior sehingga membuat semua terdiam. Syetan paling seniora berkata, "Apa kau bilang ... kamu ingin berhenti jadi syetan?"
"Betul baginda." Kata syetan senior.
"Apa yang membuatmu berniat ingin pensiun jadi syetan, apakah fasilitas yang ku berikan kurang, apakah jabatan yang kuberikan atas keberhasilanmu mengoda manusia masih kurang, atau kamu punya keinginan yang lain?" Tanya syetan paling senior.
"Suahlah baginda serahkan ia pada kami, biar kami lumat tubuhnya." Kata salah satu syetan senior.
"Usirlah dia dari sini baginda, kami tidak sudi melihat pengkhianat pengecut seperti dia." kata Syetan senior yang lain.
"Diamlah kalian" Kata syetan paling senior dengan berwibawa. Suasana kembali hening dan sangat tegang.
""Apakah kami bisa menjelaskan alasanmu ingin pensiun jadi syetan, wahai anak muda?" Kata syetan senior lagi
"Begini baginda,Aku telah berhasil menyusup ke dalam hati manusia hingga sampai ke ulu hati dan pusat pikirannya, aku telah pula merasuki aliran darahnya dan merusaknya, aku juga telah menaklukan bisikan hati dan telah takluk pula dalam kekuasaanku, aku menguasai apapun yang terbersit dalam hati dan pikirannya, aku telah sukses menghalangi manusia dari berpikir benar dan jujur dan dari tempat-tempat penyebar kebaikan dan kebenaran, Aku pun telah berhasil menakut-nakuti mereka hingga mereka takut kehilangan harta, anak, jabatan, dan kedudukan."
Syetan junior yang dari tadi nyerocos dengan semangat kemudian berhenti sejenak. Ia mengambil nafas untuk berbicara selanjutnya.
"Terus." Kata syetan senior.
Kemudian syetan junior melanjutkan' "Aku juga telah berhasil memberikan saran agar manusia pelan-pelan berbuat buruk dan sedikit-sedikit meninggalkan kebaikan. aku pun telah mampu menggiring mereka dari jalan kebenaran yang terang dan lapang menuju jalan yang sempit dan gelap. Aku pun telah berhasil meloloskan seruan keburukan yang aku hembuskan kepada mereka. Aku jebak mereka dan telah pula mereka masuk ke dalam erangkapku yang lemah namun mereka tidak tahu kelemahannya. Bisikanku telah berhasil membuat mereka terpesona dan lebih bersedia untuk mengikuti jalan yang ku perintahkan. Dengan janji yang dusta kuyakinkan mereka bahwa aku yang akan menjadi pelindung dan penolong buat mereka."
Syetan junior kembali berhenti, dan dengan tatapan mata-mata para syetan senior yang marah sekaligus heran dia mencoba melanjutkan.
"Lanjutkan pembicaraanmu, anak muda!" Kata syetan paling senior.
"Terima kasih baginda, baiklah akan saya lanjutkan alasan-alasan saya." Kata syetan junior.
"Baginda, Aku telah sukses memperdaya mereka hingga mereka patuh terhadap yang aku perintahkan. Aku pun telah pula berhasil membuat mereka lupa akan tugas hidupnya di dunia, mereka lupa pada tuhan mereka, mereka lupa akan diri dan tugasnya. Aku pun telah pula sukses menyulut api permusuhan, perpecahan, perang dan pertumpahan darah diantara mereka. Aku pun sukses menyuruh mereka bermaksiat dan untuk kafir mengingkari yan g seharusnya mereka imani. Mereka telah menjadi makhluk yang amoral yang tidak tahu hak dan kewajibannya."
Sampai di sini suasana menjadi hening, namun suara syetan paling senior yang tertawa terbahak-bahak membuat syetan-syetan senior pun ikut tertawa. Mereka menjadi senang dengan keberhasilan syetan junior dalam mencelakakan manusia anak cucu Adam, musuh bebuyutannya dahulu.
Syetan paling senior kemudian berbicara sambil tidak henti tertawa,
"Aku telah mendengarkan pembicaraanmu, dan aku sangat senang mendengarkan kesuksesan dan keberhasilanmu dalam menjerumuskan cucu-cucu adam dan menjauhkannya dari Tuhan kita."
"Ya, baginda." Kata syetan junior singkat.
"Namun begitu, aku masih heran, dan terasa ada yang mengganjal dalam diriku akan sikapmu yang ingin pensiun jadi syetan, Apakah yang membuatmu begitu?" Kata syetan senior lagi.
Syetan junior kemudian bersiap untuk kembali berbicara,
"Begini baginda, telah kupaparkan keberhasilanku dalam menggiring manusia untuk menjauhi tuhan mereka. Dan baginda tahu tingkah laku mereka sekarang ini, MEREKA TELAH MENJADI SYETAN, DAN MEREKA TELAH MENJADI SYETAN YANG SEBENARNYA."
Syetan junior bersiap melanjutkan pembicaraannya,
"Baginda tau gak ... ?"
"Apa ... ?" Kata syetan senior.
"Mau tau gaaak ... ?" Kata syetan junior.
"Ya apa, anak muda, cepatlah jangan bercanda." Kata syetan senior.
"Yang jelas baginda, mau tau apa kagak." Kata syetan junior.
"Dasar makhluk penggoda, cepatlah katakan, aku ingin tau." Kata syetan senior.
"Ingin tau aja, apa ingin tau banget ... ?" Kata syetan junior lagi.
"Huh dasar syetan alay, Sudahlah anak muda, jangan membuatku penasaran. Aku ingin tahu banggget deh ... " Kata syetan paling senior mengikuti gaya alay syetan junior.
"Baiklah baginda, baginda harus tau, bahwa KELAKUAN MEREKA LEBIH BEJA DARI KELAKUAN KITA. AKU TAKUT TERGODA OLEH MEREKA KARENA METEKA TELAH MENJADI SYETAN ASLI. Aku memilih berhenti saja jadi syetan, karena tugas kita telah diabil alih mereka. Aku ingin berganti profesi saja." Kata syetan junior.
"Ha ha ha ..." Syetan senior tidak berhenti tertawa diikuti oleh syetan-syetan senior yang lain. ia lanas bicara.
"Dari pada kamu kuberhentikan, lebih baik aku angkat kamu menjadi komandan para syetan junior atas keberhasilanmu itu tadi ... ha ha ha ha ha ha "
Jangan sampai tipu daya setan yng begitu rapuh mengalahkanmu.
Begitulah syetan ia tidak akn berhenti menuntaskan dendamnya yang tidak akan tuntas.