Monday, February 4, 2019
Kata-kata pada judul sering kali kita dengar. Kapankah kata-kata tersebut diungkapkan? Biasanya kata-kata ini diucapkan kepada seseorang yang sudah berkali-kali merencanakan untuk menikah namun belum kesampaian. Padahal ia telah berhubungan dengan si ini dan melamar si itu. Telah banyak pula hati yang ia singgahi dan begitu pula banyak pula nama barisan nama yang singgah di hatinya. Namun rupanya allah belum menakdirkannya.
Kata-kat di atas juga sering diucapkan kepada seseorang, baik wanita ataupun pria, yang telah berumur namun belum berumah tangga. Sebabnya mungkin sama dengan yang di atas atau selama ini dia tidak begitu intnsif memikirkan dan berupaya untuk mewujudkannya. Dengan ini saat umurnya tidak begitu muda maka pas ia menikah selalu ada orang yang mengatakan; "akhirnya kamu nikah juga ... "
Dalam Hidup saya, Nama sarip tidaklah asing. Bahkan itu merupakan bagian dalam hidup saya. karena nama saya adalah Sarip. Dan dalam hidup saya kemanapun (bila masih di Indonesia) saya selalau bertemu dengan Sarip-Sarip lainnya. Paling awal saya punya keponakan dari pihak ayah. Tepatnya ia cucu dari adik kakek saya. Ia bernama sarip. Kayaknya sudah pasaran nama sarif di Indonesia. Nanti Lirik lagunya bukan "Udin sedunia" tapi mungkin "Sarip seJawa Barat" atau "Syarif Sedunia".
#Pertama, Saya mengenal Sarip Hidayat orang Pasir Angin. Dia adalah sepupuku. Usianya sama denganku. dan ia pernah sekolah di sekolah yang sama denganku. Ia juga pantas dikatai; "akhirnya kamu nikah juga ..." karena ia juga baru beberapa bulan menikah. Namun saya usia pernikahannya tidak lama.
#Kedua, Saya mengenal nama saripudin. Ia seorang temanku di MTs Al-Huda Cidaun. Pembawaannya kocak dan nyantai. Dia belum menikah sampai sekarang. Saripudin, sarip Hidayat, dan saya satu usia. Bila Saripudin atau Saya nanti menikah maka mungkin akan ada juga orang yang berkata; "akhirnya kamu menikah juga Rip ... " Maklumlah karena umur kami sama.
#Ketiga, saya mengenal Sarip yang berprofesi sebagai pedagang baso. Warungnya berada di Jalan antara MAS Al-Holiliyah Cidaun dan Kaum Wetan, tepat di tepian Sungai Cibungur. Baso-nya sangat lezat dan cukup terkenal.
#Keempat, saya mengenal Bapak Camat Cidaun Syarif Hidayatullah. Ia camat yang dikenang baik oleh masyarakat Cidaun. Ia mengelola pemerintahan dengan sangat baik dan perhatian terhadap masyarakat Cidaun sangat baik. saya pernah sekali ke Rumahnya di Gang Guntur saat ada MTQ tingkat kabupaten di Cianjur kota.
Saya ada kenangan lucu terkait dengan Bapak Camat dan Pak Sarip Baso. Satu moment kami hadir bersamaan dalam satu acara memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Saat itu kami semua mengisi acara. Saya sebagai qari yang akan membacakan ayat-ayat qur'a yang ada hubungannya dengan maulid Nabi, Pak Sarip Baso saat itu bertugas sebagai pembaca Shalawat Nabi, dan Bapak Camat Syarif Hidayatullah bertugas sebagai pemberi sambutan. Hadirin tergelak saat Bapak Camat memberi sambutan dan berceloteh bahwa acara diborong oleh Sarip semua.
#Kelima Saya mengenal nama Saripudin yang lain saat sedang kuliah di Ma'had Al-Imarat lidirasah Al-Lughah Al-'Arabiyyah wa Al-'Ulum Al-Islamiyyah. Sifatnya yang jenaka dan optimistis sering kali mencairkan suasana.
#Keenam saya mengenal nama Saripudin. Beliau adalah Imam masjid, khatib, dan dewan asatidz di Pontren dan Masjid Jami Najatain. Ia juga seorang pengajar di MAS Al-Holiliyah Cidaun. Ia adalah rekan kerja sekaligus guru saya.
#Ketujuh saya mengenal Sarip santri Nurul amanah bandung. Pesantren ini adalah tempat saya menuntut ilmu. Hingga kini bila ada waktu lapang saya masih suka menyempatkan diri untuk berkunjung.
#Kedelapan saya juga kenal dengan nama Saripudin yang jago kaligrafi. Ia berasal dari Ciburang dan sempat tinggal di Pesantren paman kami di Kampung Jayanti yang saat itu diasuh oleh Bapak Ustadz Dadang dan Bapak Ustadz Shobarudin.
#Kesembilan saya mengenal nama Sarip. Inilah orangnya yang kami maksud dalam Judul. Beliau memang telah lama mendambakan seorang istri yang akan mendampingi hidupnya. Dan Hari Rabu Tanggal 03 Juni 2015 beliau telah melangsungkan pernikahnannya dengan seorang gadis yang dikenalnya belum lama ini. Baarakallahu laka wabaaraka 'alaika wajama'a bainakuma fii khairin. Amin ... Ini dia fotoku dengan Sarip
Kata-kat di atas juga sering diucapkan kepada seseorang, baik wanita ataupun pria, yang telah berumur namun belum berumah tangga. Sebabnya mungkin sama dengan yang di atas atau selama ini dia tidak begitu intnsif memikirkan dan berupaya untuk mewujudkannya. Dengan ini saat umurnya tidak begitu muda maka pas ia menikah selalu ada orang yang mengatakan; "akhirnya kamu nikah juga ... "
Dalam Hidup saya, Nama sarip tidaklah asing. Bahkan itu merupakan bagian dalam hidup saya. karena nama saya adalah Sarip. Dan dalam hidup saya kemanapun (bila masih di Indonesia) saya selalau bertemu dengan Sarip-Sarip lainnya. Paling awal saya punya keponakan dari pihak ayah. Tepatnya ia cucu dari adik kakek saya. Ia bernama sarip. Kayaknya sudah pasaran nama sarif di Indonesia. Nanti Lirik lagunya bukan "Udin sedunia" tapi mungkin "Sarip seJawa Barat" atau "Syarif Sedunia".
#Pertama, Saya mengenal Sarip Hidayat orang Pasir Angin. Dia adalah sepupuku. Usianya sama denganku. dan ia pernah sekolah di sekolah yang sama denganku. Ia juga pantas dikatai; "akhirnya kamu nikah juga ..." karena ia juga baru beberapa bulan menikah. Namun saya usia pernikahannya tidak lama.
#Ketiga, saya mengenal Sarip yang berprofesi sebagai pedagang baso. Warungnya berada di Jalan antara MAS Al-Holiliyah Cidaun dan Kaum Wetan, tepat di tepian Sungai Cibungur. Baso-nya sangat lezat dan cukup terkenal.
#Keempat, saya mengenal Bapak Camat Cidaun Syarif Hidayatullah. Ia camat yang dikenang baik oleh masyarakat Cidaun. Ia mengelola pemerintahan dengan sangat baik dan perhatian terhadap masyarakat Cidaun sangat baik. saya pernah sekali ke Rumahnya di Gang Guntur saat ada MTQ tingkat kabupaten di Cianjur kota.
Saya ada kenangan lucu terkait dengan Bapak Camat dan Pak Sarip Baso. Satu moment kami hadir bersamaan dalam satu acara memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Saat itu kami semua mengisi acara. Saya sebagai qari yang akan membacakan ayat-ayat qur'a yang ada hubungannya dengan maulid Nabi, Pak Sarip Baso saat itu bertugas sebagai pembaca Shalawat Nabi, dan Bapak Camat Syarif Hidayatullah bertugas sebagai pemberi sambutan. Hadirin tergelak saat Bapak Camat memberi sambutan dan berceloteh bahwa acara diborong oleh Sarip semua.
#Keenam saya mengenal nama Saripudin. Beliau adalah Imam masjid, khatib, dan dewan asatidz di Pontren dan Masjid Jami Najatain. Ia juga seorang pengajar di MAS Al-Holiliyah Cidaun. Ia adalah rekan kerja sekaligus guru saya.
#Ketujuh saya mengenal Sarip santri Nurul amanah bandung. Pesantren ini adalah tempat saya menuntut ilmu. Hingga kini bila ada waktu lapang saya masih suka menyempatkan diri untuk berkunjung.
#Kedelapan saya juga kenal dengan nama Saripudin yang jago kaligrafi. Ia berasal dari Ciburang dan sempat tinggal di Pesantren paman kami di Kampung Jayanti yang saat itu diasuh oleh Bapak Ustadz Dadang dan Bapak Ustadz Shobarudin.
#Kesembilan saya mengenal nama Sarip. Inilah orangnya yang kami maksud dalam Judul. Beliau memang telah lama mendambakan seorang istri yang akan mendampingi hidupnya. Dan Hari Rabu Tanggal 03 Juni 2015 beliau telah melangsungkan pernikahnannya dengan seorang gadis yang dikenalnya belum lama ini. Baarakallahu laka wabaaraka 'alaika wajama'a bainakuma fii khairin. Amin ... Ini dia fotoku dengan Sarip