Judul di atas “serem” yah. Tulisan in adalah sebuah refleksi bahwa Allah telah menciptakan makhluk yang sangat cepat berpindah tempat dan menuju tempat lain. Allah juga maha kuasa menciptakan makhluk yang sangat panjang dan luas. Allah juga maha kuasa menciptakan makhluk yang kekuatannya sangat besar. Salah satunya petir.
Kemarin sore, 2 April 2014, warga masyarakat kami ada yang hampir saja terkena hantaman petir ini. Satu inchi saja bergeser sudah akan lain ceritanya. Alhamdulillah dia hanya terpental walaupun sebelah badannya lemas karena pengaruh dari petir itu. Yang saya renungi adalah, Allah maha kuasa menolong hamba dari petir yang cepat, panjang, besar dan berkekuatan besar. Lihat saja sebenarnya dia tidak akan sanggup menghindar bila petir menghindar. Kecepatan Petir dengan kecepatan manusia dalam berpindah tepat dan melaju bukan dua perkara yang layak dan sepadan untuk diperbandingkan. Tapi Allah berkehendak petir itu tidak mengenai orang itu. Padahal “saung” tempatnya waktu itu berteduh sudah”ngebul” berasap dan tiangnya robek seperi kertas. Kekuata macam apakah yang sanggup merobek tiang yang besar seperti merobek kertas.
Dapat Durian Runtuh
Kalau yang tadi itu “serem” tapi kalau yang ini adalah pribahasa orang yang sedang mendapatkan kebahagiaan yang tidak disangka-sangka. Atau berharap yang disana, ternyata keberuntungan yang dekat malah menghampiri. Atau dia berharap dan mengira akan untuk yang kecil dan biasa-biasa saja ternyata malah untung dan menang banyak.
Sekilas dua kejadian ini seperti kebetulan karena memang tidak direncanakan. Maka ada istilah pembunuhan yang direncanakan dan pembunuhan yang tidak direncanakan. Atau pembunuhan secara disengaja dan yang tidak disengaja. Selintas seperti kebetulan, namun dilihat dari kacamata religious meyakini bahwa semua yang ada telah ada rencana dan kehendak Tuhan.
Beramallah dan Jangan Lalai
Tadi sudah kita opinikan, bahwa betapa cepatnya makhluk Allah dalam berpindah dan menuju tempat lain. Padahal petir adalah salah satunya. Bahkan bumi pun ketika sedang berputar pada porosnya lalu mengitari matahari dan kemudian matahari dan tata surya ini berlari secepat kilat menuju maya pada yang luas ia berenag dengan kecepatan tinggi, dan kita tidak merasakan apa-apa, puyeng enggak, mau muntah juga enggak, kita aman-aman saja, enjoy dan serasa tidak ada sesuatu pun yang harus ditakutkan sama sekali. Padahal kita berada diantara jutaan benda langit yang lain yang juga sama-sama berputar dan bergerak menuju titik tujuan yang hanya Allah saja yang maha luas karunia dan kekuasaannya saja yang Tahu, kemana semua pergi, Hanya kepada Allah lah semua menuju dan kembali, subhanallah.
Ambillah Pelajaran
Bila yakin bahwa datngnya rahmat Allah itu kecepatannya melebihi kecepatan kilat, mengapa kita tidak yakin dengan cepatnya penghambaanmu dan taqarrubmu kepadanya dalam menarik rahmat itu. Dan bila yakin bahwa siksa Allah itu lebih cepat dari pada yakin, kenapa kita cepat-cepat lari berlindung kepada Allah. Fisik kita sangat lambat, namun doa dan taqarrub kita lebih cepat sampai kepadanya melebihi kilat. Karena Allah dekat dengan kita tidak membutuhkan ruang dan waktu. Dan cepatnya Allah dalam memberikan anugerah tidak akan mampu dikalahkan oleh kecepatan makhluk apapun.
Apapun peristiwanya pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil.
Apapun peristiwanya pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil.