-->

Shalat Berjamaah Shubuh yang Mengundang Tangisan Bahagia

Shubuh tadi ada yang berbeda dengan shubuh-shubuh kemari. Bukan tempat dan waktu yang membat perbedaan itu. Namun saya melihat sosok orang baru dalam jajaran berjamaah kami. Ketika kami salam dan mengakhiri shalat, secara sekilas saya melihatnya.

Hati berbisik "ada dia ikut berjamaah, Alhamdulillah segala puji milik Allah". Air mata hampir terjatuh, bahagia melihat saudara seagama berkenan shalat berjamaah, padahal itu waktu shubuh yang jarang sekali orang sanggup untuk melawan dinginnya udara shubuh, mengambil air wudhu yang begitu menggigit tulang, kemudian melangkahkan kaki ke masjid yang jaraknya lumayan agak jauh. Hatiku berbisik "luar biasa dia shalat shubuh berjamaah".



Saya berbahagia melihat beliau yang sudah mau ke masjid, menuanaikan kewajiban. Saya berbahagia melihat dia ada dalam barisan jamaah shubuh disaat aktifitas ini semakin kehilangan penggemar. Saya merasa terharu melihat beliau yang mau melangkahkan kaki ke masjid disaat masjid dianggap hanya sebagai tempat tidur sejenak untuk melepas lelah. Saya berbahagia ketika saya ingat bahwa ajaran agama makin tidak menyentuh di hati.

Ketahuilah, saat Allah menitipkan air matadan tangis bahagia itu pertanda baik untuk ibadahmu. Allah maha berterima kasih yang akan membalas sekecil apapun ibadah yang anda lakukan.

Bila saja barisan shalat shubuh seperti barisan shalat jum'at maka negeri kita akan mendapatkan keberkahan Allah SWT.

Bahagia rasanya hadir dalam sebuah masjid yang jamaahnya penuh. Saat melaksanakan shalat shubuh ternyata jamaahnya sangat banyak. Hati merasa sangat senang dan pikiran menjadi tercerahkan.

Belakangan kami tahu bahwa mereka adalah orang-orang kaya yang emiliki uang banyak. Maka kalau orang kaya sudah bahagia rajin shaat shubuh maka mengapa orang yang belumkaya mash leha-leha melaksanakan shalat berjamaah shubuh.
LihatTutupKomentar