Kata adalah sarana kita berhubungan dengan orang lain. Berkata adalah proses yang tidak sederhana. ntuk menjelaskannya kita membutuhkan beragam ilmu. Ada ilmu biologi, anatomi, komunikasi, sosiologi, bahkan filsafat. Alhamdulillah bersyukur dan memuji hanya kepada Allah. Dialah yang menciptakan kita mampu berkata. Bahkan sebelum kita berkata dalam satu bahasa tertentu kita sudah diberikan kemampuan tertawa dan menangis.
Kata merupakan simbol terhadap sesuatu yang kita maksudkan. Maka kata yang disimbolkan itu akan memuat satu makna yang sangat terkait dengan sudut pandang, peradaban dan kebudayaan, serta adat istiadat yang ada di suatu tempat berikut filosofinya. Kemudian Kata yang banyak itu akan menjadi tema-tema besar yang dikelilingi oleh kata-kata lain yang menjelaskannya. Contoh kata Islam adalah kata yang memilki kedalaman makna yang harus dijelaskan oleh kata-kata lainnya yang sangat banyak sebanyak filsafat yang dikanungnya. Maka kata-kata yang menjadi tema-tema besar terutama yang berhubungan dengan falsafah kehidupan, peradaban dan kebudayaan akan meningkat menjadi istilah yang memilkiki kedalaman arti yang tidak sederhana. Terkadang satu istilah itu bisa melesat jauh dan mengandung banyak muatan yang rumit dan banyak.
Gejala-gejala bahasa yang biasa terjadi seperi perluasan dan penyempitan makna, perubahan citra kata dari positif menjadi negatif, atau keumuman dan kekhususan kata adalah yang perlu diperhatikan dalam menjelaskan suatu istilah.
Memperhatikan penggunaan kata dan bahasa yang terangkum dalam istilah-istilah yang kental dengan Islam, maka saya menyadari bahwa terkadang ada yang janggal dalam penempatan kata-kata itu. Islam yang mencerahkan telah meletakkan istilah pada tempat dan konteks yang sangat tepat. Sehingga sebenarnya orang tidak sembarangan dalam menempatkan istilah istilah itu.
Kaum muslimin yang lurus menyadari bahwa kata-kata dan istilah itu sangat besar pengaruhnya. Bila islam dihantam dengan istilah-istilah yang memutar balikkan fakta maka itu sudah menjadi hal biasa saja. Karena itulah islam yang selalu meluruskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia.
Dalam agama bila satu istilah yang menggambarkan kebaikan contohnya kata iman, maka kalimat itu mengandung kedalaman arti sebanyak muatan-muatan iman dalam istilah dan dijelaskan oleh para nabi. Bila diucapkan sendirian maka ia meliputi kata-kata yang dihimpunnya dalam pengertian iman itu. namun bila dirangkaikan dengan istilah lain maka ia baru bisa mengandung pengertian yang berdiri sendiri.
Begitu pula satu istilah keburukan atau kejahatan yang diucapkan, maka kata itu menghimpun segala keburukan yang dikandungnya.
Maka hati-hatilah menggunakan istilah-istilah yang menunjukan kejahatan, karena satu kata saja yang diucapkan maka di dalamna menghimpun puluhan, ratusan atau bahkan ribuan yang mngkristal menjadi satu kat itu...
Hati-hatilah dalam berkata-kata .. karena setiap kata akan terindeks dan tercatat serta terhitung di hadapan Raqib 'Atid berdasarkan ilmunya Allah SWT.