Pukul 06.00
Pada saat saya sedang blogging, datang lah Bapa Kepala Sekolah MAS Al-Holiliyah Cidaun sambil berkata' "Ip ... pang nuduhkeun nu hoyong ka jamban." Setelah di luar barulah saya tahu bahwa ada yang kebelet pipis.
Setelah itu Bapak KS mengatakan' "Ip... urang touring ka Cianggel." Saya belum ngerti awalnya, dimana itu Cianggel dan mau apa ke sana. Setelah berbincang agak lama saya baru tahu maksudnnya untuk melihat tempat galian Batu Akik.
Memang fenomena batu akik sekarang sedang menjamur. Di mana-mana orang-orang pada semangat kalau ngomongin batu akaik. Bukan hanya yang muda bahkan anak-anak kecil pun tidak ketinggalan, seperti yang pernah diceritakan oleh guru-guru di sekolah bahwa anak-anak mereka ada yang minta selalu batu ali, ada juga yang ngjak bapaknya untuk pergi ke pinggir sungai, hingga ada juga yang bapaknya merasa kehilangan batu dan langsung bertanya pada anaknya seolah ia punya curiga bahwa anaknya lah yang mengambilanya. Bahkan ada judga cerita anak guru ngaji yang anknya gak mau berangkat mengaji dan baru mau pergi ngaji kalau udah disogok dulu ama batu ali itu ... hahahah. Batu ali pun yang dulunya kesohor banyak dipakai oleh embah-embah kalau sekarang mah orang awam pun banyak yang brburu batu. Bukan hanya kaum adam kaum hawa pun banyak pula yang menggemari dan mengoleksi batu, seperti yang terlihat dalam salah satu tayangan televisi yang menceritakan bahwa Ardina Rasti sangat mengagumi dan berusaha untuk mengoleksi batu,.

Setelah 1 Jam perjalanan tibalah kami di tempat Bapak Haji Makmun yang merupakan penggemar dan bisnismen batu mulia. Dari penuturannya kami tahu bahwa beliau telah menjelajahi banyak tempat untuk menggali berbagai jenis batu. Bahkan yang membuat kami takjub adalah pengalamannya yang begitu mendalam tentang batu. Apalagi beliau bercerita tentang penambangan batu di daerah kecamatan Cidaun yang merupakan asal kampung kami. Bahkan Bapak Ahmad Sibaweh yang ikut bersama rombongan kami pun yang merupakan salah satu putera daerah tempat batu mulia itu ditambang merasa sangat heran. Setelah sekitar 1 jam kami berada di rumah Pak Makmun maka kami beliau ajak kepada seniornya dalam bidang perbatuan, yaitu apeng. Sesampainya di rumahnya Apeng ini kami sangat terkesima dengan banyaknya bongkahan batu mulia dari berbagai tempat yang di tempatkannya di depan rumah. setelah dipersilahkan masuk maka kami bertambah terkagum-kagum apalagi setelah panjang lebar beliau menceritakan seluk beluk batu mulia dan bisnis yang dijalankannya. Yang membuat kami agak tergiur adalah laba bersihnya yang bisa mencapai 100% lebih. Ini dia beberapa potonya;
Pada saat saya sedang blogging, datang lah Bapa Kepala Sekolah MAS Al-Holiliyah Cidaun sambil berkata' "Ip ... pang nuduhkeun nu hoyong ka jamban." Setelah di luar barulah saya tahu bahwa ada yang kebelet pipis.
Setelah itu Bapak KS mengatakan' "Ip... urang touring ka Cianggel." Saya belum ngerti awalnya, dimana itu Cianggel dan mau apa ke sana. Setelah berbincang agak lama saya baru tahu maksudnnya untuk melihat tempat galian Batu Akik.
Memang fenomena batu akik sekarang sedang menjamur. Di mana-mana orang-orang pada semangat kalau ngomongin batu akaik. Bukan hanya yang muda bahkan anak-anak kecil pun tidak ketinggalan, seperti yang pernah diceritakan oleh guru-guru di sekolah bahwa anak-anak mereka ada yang minta selalu batu ali, ada juga yang ngjak bapaknya untuk pergi ke pinggir sungai, hingga ada juga yang bapaknya merasa kehilangan batu dan langsung bertanya pada anaknya seolah ia punya curiga bahwa anaknya lah yang mengambilanya. Bahkan ada judga cerita anak guru ngaji yang anknya gak mau berangkat mengaji dan baru mau pergi ngaji kalau udah disogok dulu ama batu ali itu ... hahahah. Batu ali pun yang dulunya kesohor banyak dipakai oleh embah-embah kalau sekarang mah orang awam pun banyak yang brburu batu. Bukan hanya kaum adam kaum hawa pun banyak pula yang menggemari dan mengoleksi batu, seperti yang terlihat dalam salah satu tayangan televisi yang menceritakan bahwa Ardina Rasti sangat mengagumi dan berusaha untuk mengoleksi batu,.




Keindahan selalu ada di setiap tempat dan keadaan. Tergantung hati kita bisa menangkap keindahan itu atau tidak. Semoga Allah membuka mata hati kita. Amiiin ...